Jadi, Aa Maung menambahkan, pergantian kepala daerah menjadi PJ ini bisa menjadi momentum bagi orang Sunda untuk bisa menyampaikan keinginannya supaya bisa memiliki pemimpin orang Sunda yang mengerti kebutuhan dan keinginan orang Sunda.
Untuk diketahui, sekitar 250 tokoh Sunda menghadiri “Sawala Mapag Sunda Kahareupna” di Graha Sanusi Hardjanata Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Peristiwa bersejarah ini dihadiri tokoh Sunda tidak hanya datang dari Jawa Barat. Namun hadir pula dari, Jakarta, Banten, Sumatera Utara (Sumut) Jepara (Jateng), Sulawesi, Sumatera (Sumbar) Aceh, Yogya, Papua, Maluku, Bali dan banyak lagi yang lainna
‘Sawala Mapag Sunda Kahareupna’ diinisiasi dan diselenggarakan di Graha Sanusi Hardjanata atas prakarsa Prof Ganjar Kurnia, salah satu tokoh Sunda yang juga sempat menjadi Rektor Unpad dan kerjasama dengan Forum Sunda Ngahiji (FHN).
Baca Juga: Miris, Video Seorang Guru Di Maluku Tengah Di Bully Puluhan Muridnya
Dalam sambutannya, Prof Ganjar Kurnia menilai urang Sunda kiwari sudah kehilangan arah atau jati dirinya, sudah jauh meninggalkan roh Sunda melalui perjuangan yang telah dilakukan tokoh Sunda sebelumnya , seperti Oto Iskandar di Nata, Ir Juanda, Iwa Kusumasumatri dan banyak lagi lainnya yang telah memperjuangkan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
''Kini urang Sunda sudah meninggalkan sarakannya digantikan dengan budaya-budaya asing yang jauh dari budaya Sunda yang mengutamakan moral dan akhlak,''cetus dia.