KILASCIMAHI - Puluhan tokoh Sunda menepati janjinya untuk menyambangi Gedung DPR RI. Tokoh-tokoh Sunda yang tergabung dalam Masyarakat Penutur Bahasa Sunda (MPBD) datang untuk mengadukan Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.
''Kami datang ke MKD untuk mewakiliki perasaan masyarakat Sunda yang merasa tersakiti akibat ucapan Arteria Dahlan yang telah menghina budaya Sunda,''jelas Juru Bicara MPBS, Andri P Kantaprawira kepada Kilas Cmahi, Rabu, 26 Januari 2022.
Dari informasi yang dihimpun, beberapa tokoh Sunda yang hari ini ikut untuk mengadukan Arteria Dahlan ke MKD DPR RI antara Andri Perkasa Kantaprawira (Ketua Gerakan Pilihan Sunda), Avi Taufik Hidayat (Ketua Kongres Sunda), Robby Maulana Dzulkarnaen (Ketua Sundawani Wirabuana), Wawan Trah Kunci Iman (Lembaga Adat Kunci Iman - Cirebon), Kyai Matdon (Presiden Majelis Sastra), Deni Poniman (Poros Jawara Nusantara) dan Cecep Burdansyah sebagai Koordinstor Masyarakat Penutur Bahasa Sunda.
Ditambahkan Andri, dengan adanya pelaporan ini ke MKD DPR RI, MPBS ingin supaya persoalan pelecehan budaya seperti yang dilakukan oleh Arteria Dahlan tidak dianggap main-main.
Seperti diberitakan sebelumnya, politisi PDIP, Arteria Dahlan telah kontroversi dengan meminta Jaksa Agung untuk memecat Kajati hanya gara-gara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.
“Ada kritik sedikit, pak JA (Jaksa Agung). Ada kajati pa yang dalam rapat, dalam Raker itu ngomong Bahasa Sunda. Ganti pak itu. Kita ini Indonesia pak, jadi orang takut kalau ngomong pakai bahasa Sunda ntar orang takut pa, ngomong apa dan sebagainya. Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas.”
Pernyataan Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung untuk mengganti Kajati hanya gara-gara menggunakan Bahasa Sunda dalam rapat saja, kata Andri, sudah diskriminatif.
Baca Juga: Fakta Baru Dibalik Penemuan Kerangkeng Manusia di Kediaman Bupati Langkat
Dan bukannya langsung minta maaf, Arteria Dahlan malah semakin melukai masyarakat Sunda yang mengaitkan kepemimpinan di kejaksaan agung dengan Sunda Empire, dan lain sebagainya.