Harusnya PDIP Lebih Malu dengan Kelakuan Arteria Dahlan, Aa Maung: Masa Lupa sama Marhaen

- 25 Januari 2022, 10:06 WIB
Jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Barat dan ratusan kader berziarah ke makam Ki Marhaen di RT 04/03, Kampung Cipagalo, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Sabtu, 5 Juni 2021.
Jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Barat dan ratusan kader berziarah ke makam Ki Marhaen di RT 04/03, Kampung Cipagalo, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Sabtu, 5 Juni 2021. //dok.istimewa ///dok.istimewa /galamedianews.com

KILASCIMAHI - Polemik pernyataan Politisi PDIP Arteria Dahlan yang dianggap melecehkan Bahasa Sunda harusnya menjadi tamparan keras bagi partai berlambang banteng itu sendiri.

Bahkan, harusnya, PDIP malu atas kelakuan anak buahnya yang tidak tahu sejarah ideologi partai.

''PDIP itu kan berangkat dari ideologi Marhaenisme yang ditemukan oleh founding father Indonesia, Soekarno, bapaknya Ketum PDIP Megawati,''jelas Tokoh Budaya Sunda Kabupaten Bandung, Asep B Kurnia kepada Kilas Cimahi, belum lama ini.

Lucunya, kata Aa Maung, panggilan akrab Asep B Kurnia, Marhaenisme itu berasal dari nama petani Sunda yang tinggal di Majalaya yang bernama Marhaen.

Baca Juga: Kangen Arteria Dahlan, Masyarakat Penutur Bahasa Sunda Akan Datangi DPR RI Rabu Depan

Marhaen merupakan seorang petani penggarap yang menginspirasi Presiden Pertama RI Soekarno.

Marhaen menjadi cikal bakal lahirnya ideologi Marhaenisme yang hingga saat ini masih dianut PDI Perjuangan.

Saking pentingnya, makam Marhaen telah ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi UU RI No 11/2010 dan Perda Kota Bandung No 19/2009.

Bahkan, hampir setiap tahun, para petinggi dan pengurus dan kader PDIP berziarah ke situs makam Marhaen.

Baca Juga: Viral Video Pengusiran Babe Haikal Hasan di Malang, Rocy Gerung: Pengalihan Isu Kasus Arteria Dahlan

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x