Network
KILASCIMAHI - Meski mendapat kecaman luas dari masyarakat Sunda terkait pernyataan Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, DPP PDIP tampaknya hanya memberikan sanksi peringatan saja.
Padahal, sebagian besar elemen masyarakat Sunda berharap Arteria Dahlan diberikan sanksi yang paling berat berupa pemecatan.
''Kalau seseorang disebut murtad, harusnya kan ada tindakan yang sesuai dengan penyebutan itu,''jelas Ketua Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis) Andri P Kantaprawra merujuk pernyataan beberapa tokoh PDIP Jabar yang menyebut Arteria Dahlan sebagai kader PDIP murtad akibat pernyataannya ini.
Baca Juga: Pelecehan Sunda oleh Arteria Dahlan, Sudah Diprediksi Ratusan Tahun Lalu dalam Wangsit Siliwangi
Dikutip Kilas Cimahi dari Pikiran-Rakyat.com, pengamat politik, Rocky Gerung memahami keinginan masyarakat Sunda supaya politikus PDIP, Arteria Dahlan mendapatkan hukuman yang lebih berat.
Arteria Dahlan membuat masyarakat Sunda geram karena sikapnya yang menunjukkan protes kepada salah satu Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang menggunakan Bahasa Sunda.
Bahkan, karena tidak terima dengan penggunaan Bahasa Sunda, Arteria Dahlan meminta supaya Kajati tersebut dicopot dari jabatannya.
Sontak hal tersebut membuat geram masyarakat Sunda karena dianggap tidak mengakui adanya Bahasa Sunda.
Baca Juga: Viral Video Pengusiran Babe Haikal Hasan di Malang, Rocy Gerung: Pengalihan Isu Kasus Arteria Dahlan
Pernyataan Arteria Dahlan tersebut juga membuat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat suara dan memintanya untuk minta maaf kepada para warga Sunda.
