KILASCIMAHI - Polemik pernyataan Politisi PDIP, Arteria Dahlan yang dinilai melecehkan masyarakat Sunda, ternyata belum berakhir. Padahal, Anggota Komisi III DPR RI ini telah menyatakan permintaan maaf.
Sikap Arteria Dahlan yang terkesan arogan usai dikecam oleh masyarakat Sunda membuat polemik ini terus berlanjut. Bahkan, beberapa elemen masyarakat Sunda bertekad akan terus memperjuangkan keadilan hingga Arteria Dahlan diberikan sanksi paling berat oleh PDIP.
Tapi, mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, khhawatir ekspektasi masyarakat Sunda terlampau tinggi.
Said Didu kemudian memprediksi skenario yang mungkin terjadi setelah banyaknya kecaman, unjuk rasa hingga pelaporan ke polisi atas pernyataan Arteria Dahlan tentang pelarangan Bahasa Sunda dalam rapat kepada Kajati dan meminta Jaksa Agung untuk segera memecatnya.
Baca Juga: Masyarakat Sunda Ingin Arteria Dahlan Dipecat PDIP, Rocky Gerung: Bahasa Itu Lambang Martabat
Dalam keterangannya, Said Didu menduga bahwa yang nantinya akan minta maaf kepada publik adalah Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati), yang dimaksud oleh Arteria Dahlan.
"Dugaan saya, sepertinya yg akan muncul minta maaf adalah Kajati yg berbahasa Sunda saat rapat," ujar Said Didu seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @msaid_didu pada Sabtu, 22 Januari 2022.
Sebagaimana diketahui, nama politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan belakangan ini santer diperbincangkan publik, khususnya masyarakat Sunda usai mempermasalahkan penggunaan bahasa Sunda oleh salah satu Kajati dalam rapat formal.
Baca Juga: Sudjiwo Tedjo Minta PDIP Diminta Periksa Kadernya yang Songong: Kalau Sudah Watak Pecat Saja