Adakah Sholat Rebo Wekasan Untuk Tolak Bala? Begini Penjelasan Buya Yahya

12 September 2023, 14:22 WIB
Adakah Sholat Rebo Wekasan untuk tolak bala? begini penjelasan Buya Yahya /tangkap layar/YouTube Al-Bahjah TV

KILASCIMAHI - Buya Yahya, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon menguraikan berbagai amalan yang sering dilakukan oleh umat Islam saat malam Rebo Wekasan, salah satunya adalah sholat tolak bala atau juga disebut sholat lidaf'il bala.

Melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV Buya Yahya menjelaskan, pada prinsipnya amalan sunah yang biasa dilakukan umat Islam sah untuk dilakukan tanpa harus menunggu momen Rebo Wekasan.

"Kalau orang punya amalan seperti membaca Yasin, membaca doa, bersedekah, agar ditolak dari bencana, itu amalan yang sah. Bukan saja di Rebo Wekasan, malam kapanpun boleh," kata Buya Yahya.

Terkait sholat Rebo Wekasan, Buya Yahya menegaskan bahwa sholat sunah pada malam hari termasuk dalam sholat sunnah mutlak, yaitu sholat yang tidak terbatas pada jumlah rakaat tertentu.

Baca Juga: 4 Mitos Saat Rebo Wekasan yang Dipercaya Membawa Kesialan, Ada Apa Saja?

"Sholat malam/sholat mutlak itu bebas. Berapa rakaat pun sah. Anda lakukan 2 rakaat, 4 rakaat, kemudian setelah sholat Anda berdoa memohon dijauhkan dari bala, ya sah," ungkapnya.

Oleh sebab itu, kata Buya Yahya, Sholat Rebo Wekasan seyogianya diniatkan sebagai sholat sunah hajat meminta kepada Alla Swt dijauhkan dari bala agar menjadi sah untuk dilakukan.

Pahami dasar hukum dengan benar

Lebih lanjut ulama kharismatik itu menekankan, bahwa setiap Muslim hendaknya tidak mudah menyalahkan suatu amalan, pun sebaliknya, ketika akan melaksanakan sebuah amalan, harus mengetahui dasar hukumnya dengan baik dan benar.

"Maksud kami itu agar Anda jangan gampang menghujat ini gak bener, dan sebagainya. Cuma kalau mau ikutan jangan sampai berdusta atas Nabi," ujarnya.

Persoalan amalan Rebo Wekasan, lanjut Buya Yahya, sejatinya berasal dari ilham seorang ulama yang salih, bukan dari Nabi Saw. Untuk itu umat Islam harus mengetahui ilmunya dengan benar agar tidak terjadi kekeliruan.

"Kisah tentang Rebo Wekasan yang kami dengar adalah, ada orang sholeh mengatakan bahwa di bulan ini, malam ini, akan turun bencana begini, begini, begini, kita tidak boleh mengatakan itu omongan Nabi," katanya.

Lalu, apakah boleh kita mempercayai ilham orang-orang saleh terkait sebuah kejadian tertentu? Dalam hal ini Buya Yahya menerangkan, selama yang dikatakan orang tersebut tidak bertentangan dengan syariat, maka umat diberi kebebasan untuk mempercayainya atau tidak.

"Ilham para ulama, orang soleh, itu bukan hujjah. Tidak wajib kita mengikuti ilham atau omongan ulama, selagi tidak ada sandaran dari al quran dan hadis Nabi. Jadi kalau diberitakan hari ini (Rebo Wekasan, red.) ada musibah, Anda boleh percaya, boleh tidak. Gak masalah kok, toh bukan dari Nabi," paparnya.

Namun demikian, lanjut Buya Yahya, jika ada orang salih yang menganjurkan untuk melakukan amalan tertentu, selama amalan tersebut tidak bertolak belakang dengan syariat, maka boleh saja dilakukan dengan niat mengikuti Nabi, bukan orang tersebut.

Oleh karena itu, dalam persoalan Rebo Wekasan, Buya Yahya tidak mempersoalkan amalan yang biasa dilakukan umat Islam saat Rebo Wekasan, selama tidak bertentangan dengan syariat Islam.

"Makanya dalam urusan Rebo Wekasan ini yang tidak mau ya tidak apa-apa, yang mau juga silahkan. Yang penting yang kita lakukan itu tidak bertentangan dengan syariat Allah," pungkasnya.

Demikian ulasan mengenai Sholat Rebo Wekasan untuk tolak bala yang dijelaskan oleh ulama kharismatik Buya Yahya. Semoga bermanfaat, ya!

Editor: Titin Kartika Dewi

Sumber: Al Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler