KILASCIMAHI - Upaya Kementrian Pertanian (Kementan) bersama Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) untuk wujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan terus dilakukan.
Faktor yang bisa menjadikan swasembada pangan berkelanjutan ini adalah regenerasi petani ke Pemuda Tani yang berada di bawah naungan Gempita.
Selain menggencarkan edukasi mengenai percepatan tanam dan mekanisasi pertanian dengan alsintan modern, Kementan dan Gempita pun mengajak pemuda untuk bertani melalui kemudahan fasilitas modal.
Hal ini terungkap dalam kegiatan Kementan dan Gempita di acara Rempug Pemuda Tani dan Sosialisasi KUR AGRO yang bertempat di Aula lapang bola GOR Airlangga Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan Sabtu 20 Januari 2024.
Baca Juga: Kembalikan Kejayaan Sebagai Negeri Agraris, Mentan Amran: Pemuda Se-Indonesia, Masuk Gempita
Acara yang dihadiri oleh Dirjen Prasarana Pertanian Kementan Siswoyo SP MA, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi, Koordinator Nasional (Kornas) Gempita
Ir Yasir Kaisuku, Koordinator Wilayah (Korwil) Gempita Jawa Barat Ogi SOS,
Koordinator Daerah (Korda) Gempita Kabupaten Kuningan Tata Taufik Rahman dan beberapa kepala desa serta para pemuda tani.
Dengan mengambil tema “Peran pemuda Tani Dalam Mewujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia”, Gempita berharap kegiatan Rempug Tani ini menjadi salah satu sarana untuk menyatukan pikiran para pemuda untuk menjadi petani.
''Di bidang pertanian khususnya, adalah tidak adanya regenerasi untuk menjadi petani. Saat ini, petani itu masih di dominasi oleh orang tua. Ada perbandingan dari 1000 orang, yang berminat untuk menjadi petani itu hanya ada 6 orang saja,” ungkap Ketua Penyelenggara Acara sekaligus Korda Gempita Kabupaten Kuningan, Tata Taufik Rahman.
Kegiatan Rempug Tani ini, menurut Tata, merupakan upaya untuk mengubah mindset bahwa pertanian itu bukan hanya milik orang tua.