Ditambahkan Yasir, untuk bisa memanfaatkan bonus demografi 2045, Gempita dan Kementan akan berupaya untuk mengajak kaum muda untuk produktif, khususnya pada sektor pertanian yang menjadi pondasi kita.
Gempita, kata dia, akan terus mengajak anak muda untuk kembali bertani. Model pertanian yang ditawarkan pun tak lagi seperti dulu yang mengharuskan orang mencangkul sawah maupun dengan mekanisme panen secara manual.
“Kita sudah bisa pakai traktor, malah traktor sudah bisa pakai remot kontrol. Memupuknya juga sudah bisa pakai drone yang 1 drone kita itu sekali terbang bisa menampung 19 liter air,” ungkap dia.
Baca Juga: Amran Sulaiman Cabut Permentan Yang Hambat Petani: Derita Petani Derita Aku Juga
Tantangannya dalam pertanian modern lahan harus luas sehingga lahan tidur harus dioptimalkan. Target dalam 3 tahun ke depan, Indonesia sudah swasembada pangan. Hal ini untuk mengantisipasi ketika memasuki fase perang pangan, Indonesia sudah siap.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam menyampaikan bahwa kehadiran Gempita yang melakukan Rembuk Pemuda Tani hari ini, adalah untuk memperkuat petani dan membantu petani.
''Saya berharap seluruh petani-petani yang mendapat bantuan hari ini, bisa memanfaatkan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan bagi para petani,” pungkas dia.