Gempa Maluku Bermagnitudo 7,5 Sebabkan Kerusakan Parah Ternyata Hal Serupa Pernah Terjadi 300 Tahun Silam

- 12 Januari 2023, 05:25 WIB
Gempa Maluku Bermagnitudo 7,5 Sebabkan Kerusakan Parah Ternyata Hal Serupa Pernah Terjadi 300 Tahun Silam, Begini Sejarahnya!
Gempa Maluku Bermagnitudo 7,5 Sebabkan Kerusakan Parah Ternyata Hal Serupa Pernah Terjadi 300 Tahun Silam, Begini Sejarahnya! /BMKG/

KILASCIMAHI - Selasa dini hari tanggal 10 Januari 2023, gempa Maluku bermagnitudo 7,5 mengguncang wilayah timur Indonesia dan menyebabkan kerusakan parah.

Bencana gempa Maluku ini menyebabkan beberapa jalan raya di Desa Napi, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, dan sekitarnya mengalami kerusakan.

Kondisi serupa juga terjadi di ruas jalan Trans Niki-Niki - Oinlasi. Panjang ruas jalan yang mengalami kerusakan mencapai hampir 500 meter. Sebagai efek dari gempa yang mengguncang Maluku.

Ternyata gempa di daerah Maluku juga pernah terjadi 300 tahun silam dan lebih parah, mau tahu bagaimana sejarahnya?

Baca Juga: Tercatat! Sejarah Gempa Maluku 300 Tahun Silam Memakan 2.500 Korban, Akankan Terulang Kembali?

Berikut kilascimahi.com sajikan sejarah gempa di kepulauan Maluku yang dikutip dari bnpb.go.id

Pada hari ini (17/2), 346 tahun yang lalu, gempa bumi mengguncang Ambon Kepulauan Maluku dan sekitarnya malam tanggal 17 Februari 1674.

Gempa disusul tsunami dari Laut Banda yang dicatat oleh Georg Everhard Rumphius (1627-1702) seorang ilmuwan Eropa yang pernah tinggal di Ambon.

Gempa dan tsunami berdampak kerusakan rumah warga dan menelan korban jiwa yang dperkirakan mencapai 2.500 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Gempa Maluku 7.9 SR Terasa Hingga NTT, Beberapa Jalan Rusak Hingga Amblas!

Gempa yang terjadi pada antara pukul 19.30–20.00 waktu setempat bertepatan dengan suasana perayaan Tahun Baru Cina yang berlangsung cukup meriah di sekitar pasar.

Guncangan yang sangat keras melanda seluruh Pulau Ambon dan pulau-pulau di sekitarnya, mengakibatkan 86 orang meninggal dunia tertimpa runtuhan bangunan dan rumah-rumah yang terbuat dari batu mengalami banyak retakan sehingga tidak bisa digunakan lagi.

Segera sesudah terjadi gempa bumi gelombang pasang terjadi di seluruh pesisir Pulau Ambon. Pesisir Utara di Semenanjung Hitu menderita kerusakan yang paling parah, terutama di daerah Ceyt di antara Negeri Lima dan Hile.

Baca Juga: Ternyata, Ini Keutamaan Membaca Sholawat Nariyah, Simak Ulasan Lengkapnya
Di daerah ini air naik setinggi 40–50 toises atau sekitar 70–90 meter. Rumphius menjadi salah satu saksi bencana besar yang melanda Ambon masa itu.

Korban gempa dan tsunami tercatat diperkirakan mencapai lebih dari 2.500 jiwa, termasuk istri dan anak Rumphius. Catatan sang ilmuwan ini merupakan sebagian dari catatan sejarah gempa dan tsunami terkait bencana rapid onset yang pernah terjadi dan paling mematikan di Maluku serta sekitarnya.

Ambon terkait efek konflik TNI dan RMS, warga lebih menetap di pegunungan dibanding di pesisir/daratan; warga beraktivitas sebagai petani dan pedagang di daratan/pesisir yang dilakukan pada siang hari.

Baca Juga: Update! 10 Top Rating TV Hari Ini Rabu, 11 Januari 2023: Takdir Cinta yang Kupilih Raih Penonton Terbanyak!
Pada waktu kejadian (hari minggu) warga yang sedang beraktivitas di gereja langsung keluar menyaksikan air naik turun dan kemudian lari ke gunung. Sebagian berlindung di atas pohon-pohon.

Demikian kilascimahi.com sajikan sejarah gempa Maluku 300 tahun silam.***

Editor: Kamariah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x