Mandi Wajib Jangan Pakai Shampo, Jadi Tidak Sah, Ini Penjelasan Gus Baha

- 10 November 2022, 05:01 WIB
Gus Baha sebut mandi wajib menggunakan sampo tidak sah
Gus Baha sebut mandi wajib menggunakan sampo tidak sah /Foto: Instagram/@99.nusantara/

KILASCIMAHI - Ternyata mandi wajib dengan menggunakan sampo akan membuatnya tidak sah, simak penjelasan Gus Baha.

Dalam satu ceramahnya, Gus Baha menyoroti kebiasaan sebagian muslim yang kerap mandi wajib menggunakan sampo.

Padahal, tidak ada sunnah yang menyebutkan bahwa mandi wajib itu harus menggunakan sampo.

Bahkan, Gus Baha menyebut bahwa jika menggunakan sampo akan menyebabkan mandi wajibnya tidak sah.

Baca Juga: Bolehkah Berwudhu Saat Haid? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Tentunya, kata ulama yang memiliki nama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini, jika mandi besarnya tidak sah, maka ibadah lainnya pun akan menjadi tidak sah.

Meski demikian, Gus Baha tidak melarang siapapun mandi dengan menggunakan sampo.

Ia faham jika banyak orang yang merasa tidak nyaman jika mandi dan membasahi kepala tanpa menggunakan sampo. Bahkan, ada yang seolah wajib berkeramas menggunakan sampo karena ada kebutuhan lain seperti untuk menyuburkan rambut.

Ulama asal Rembang ini hanya menyoroti tidak bolehnya mandi wajib menggunakan sampo.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan Gus Baha sebagaimana dilansir kilascimahi.com dari unggahan kanal YouTube TrendQuran Family pada 15 Juli 2021.

Dalam salah satu kajiannya, Gus Baha menjelaskan salah satu syarat mandi wajib.

Gus Baha mengatakan mandi wajib dan wudhu syaratnya di badan tidak ada sesuatu yang mengubah air.

Baca Juga: Kisah inspiratif: Hatim Al-Asham, Syeikh yang Pura-pura Tuli

Jika di badan ada sesuatu yang mengubah sifat air, maka airnya akan menjadi air mutaghoyyir.

Sedangkan air mutaghoyyir dalam mandi wajib harus dihindari karena tidak sah untuk digunakan.

Pengertian air mutaghoyyir adalah air yang telah berubah salah satu sifatnya (warna, rasa, bau) akibat bercampur dengan benda suci lain, dan perubahannya menghilangkan kemutlakan nama air itu.

Misalnya air hujan yang berubah sifatnya akibat bercampur teh, susu, atau sabun dan shampo. Air tersebut nama mutlaknya pun berubah menjadi air teh, air susu, air sabun, dan bukan disebut air hujan lagi.

Kemudian saat mandi wajib, jika badan hanya diguyur air satu gayung dan belum merata, lalu menggunakan shampo, maka guyuran air berikutnya yang tersiram ke badan berpotensi menjadi air mutaghoyyir karena berbau shampo.

"Syaratnya mandi atau apa saja, mandi (wajib) atau wudhu itu jangan ada di tubuh sesuatu yang merubah air. Makanya kayak orang mandi itu banyak yang salah. Jadi (mengambil air) satu ciduk, terus dia pakai shampo. Itu kan potensi air berikutnya sudah mutaghoyyir. Berarti air semua ini nggak bisa menghilangkan hadats besar karena posisi air yang ke seluruh tubuh berbau shampo," ujar Gus Baha.

Oleh karena itu, Gus Baha mengatakan agar sebaiknya saat mandi wajib menggunakan air bersih saja sampai selesai. Kemudian bisa dilanjutkan menggunakan shampo.

"Maka sebaiknya kalau mandi junub ya pake air bersih sampai mandi junubnya selesai baru pakai shampo. Tapi kalau pakai shampo dulu kan kalau rambutnya banyak kan potensi apa, air yang menyebar sudah mutaghoyyir," jelas Gus Baha.

Baca Juga: Innahu Min Sulaimana, Surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Balqis, Lengkap Dengan Bahasa Arab dan Terjemahan

Demikian ulasan Gus Baha mengenai jangan pakai sampo saat mandi wajib karena bisa membatalkan. ***

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x