Sudjiwo Tedjo Minta PDIP Diminta Periksa Kadernya yang Songong: Kalau Sudah Watak Pecat Saja

23 Januari 2022, 11:05 WIB
Budayawan Sudjewo Tejo meminta PDIP periksa kadernya yang Songong /Tangkapan Layar Youtube Sudjiwo Tejo/Tangkapan Layar Youtube Sudjiwo Tejo/Tasikmalaya.Pikiran-rakyat.com

KILASCIMAHI - Polemik pernyataan Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan yang menyinggung masyarakat Sunda ternyata tak hanya mengundang kecaman dari masyarakat Sunda itu sendiri.

Menurut Ketua Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis), Andri P Kantaprawira, ucapan Arteria Dahlan mengenai ganti Kajati karena menggunakan Bahasa Sunda, dan pernyataan setelahnya itu mengesankan pengguna Bahasa Sunda itu tidak profesional, bahkan terkesan menjilat. Termasuk secara tidak langsung menyebutkan bahwa orang yang berbahasa Sunda tidak pantas memimpin.

Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat Sunda, kata Andri, tidak terpengaruh meski Arteria Dahlan sudah memaafkan.

''Dimaafkan. Tapi perbuatannya sudah sangat melukai hati kami bangsa Sunda. NKRI harga mati, Sunda harga diri,''tegas Andri.

Baca Juga: Masyararakat Sunda Tak Beri Maaf Arteria Dahlan , Dedi Mulyadi Malah Berterimakasih: Hatur Nuhun Bang Arteria


Kini, tidak hanya masyarakat Sunda yang mengecam Arteria Dahlan. Budayawan Jawa pun turut mengomentari kelakukan Politisi PDIP ini.

Dikutip Kilas Cimahi dari Pikiran-Rakyat.com, Budayawan Sudjiwo Tedjo memberikan peringatan keras terhadap partai penguasa di Indonesia, PDIP.

Hal itu terkait adanya kader yang 'songong' di dalam partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri tersebut.

Oleh karena itu, Sudjiwo Tedjo meminta agar PDIP memeriksa kadernya yang songong tersebut.

"Yang terhormat PDIP, andai kadermu ada yang Songong, periksa dulu apakah Songongnya itu sudah WATAK atau baru taraf WATUK (seperti batuk)," katanya, Minggu, 23 Januari 2022.

Baca Juga: Pemkot Cimahi Lamban Sosialisasikan Minyak Murah, Anggota DPRD: UMKM dan Masyarakat Dirugikan

Sudjiwo Tedjo menambahkan bahwa jika memang sudah watak, seseorang yang songong sudah tidak bisa disembuhkan.

"Kalau baru watuk bisa diobati. Kalau sudah watak, nggak ada obatnya. Mending pecat saja daripada bikin riweh," tuturnya.

Netizen pun turut berkomentar terkait pesan terbuka Sudjiwo Tedjo kepada PDIP tersebut.

Salah satu netizen mengatakan bahwa sikap songong kader tersebut bukanlah watak atau watuk, tetapi 'batuk'.

"Mungkin, itu memang batuk, mbah. Tapi batuknya dikenceng-kencengin buat nutupin penyakit lain," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Sudjiwo Tedjo kemudian menyinggung terkait pelat-pelat nopol kader songong tersebut.

"Berarti masih bisa disembuhkan, pertama sembuhkan dulu pelat-pelat nopol mobil-mobilnya," ucapnya.

Baca Juga: 5 Kontroversi Arteria Dahlan, Apa Saja?

Kemudian netizen lain juga memberikan tanggapan terkait cara PDIP dalam memilih kadernya.

"Jane pas milih kader bien kan kudu ero watak watuk karo wahing e mbah (sebenarnya saat memilih kader dulu kan harus tahu wataknya luar dalam, mbah)," tuturnya.

Sudjiwo Tedjo pun menyetujui komentar dari netizen tersebut, dan menyinggung terkait pemilih kader songong tersebut.

"Setuju .. kalau ternyata Songongnya sudah mendarah-watak .. dari dulu.. dari sejak kampanye udah Songong tapi toh tetap kepilih .. berarti yang geblek adalah pemilihnya ... Pecat para pemilihnya !!!," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @sudjiwotedjo.

Kicauan Sudjiwo Tedjo pun tampaknya ditujukan kepada politikus PDIP, Arteria Dahlan yang menjadi sorotan karena mengkritik Kajati yang berbicara bahasa Sunda.

Tidak hanya itu, dia juga kembali disorot lantaran polemik lima mobilnya yang memiliki nomor polisi (nopol) yang sama.***(Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)

 
Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler