KILASCIMAHI - Kian hari kian bertambah, jumlah Calon Peserta Didik (CPD) pada PPDB Jabar 2024 yang dianulir kembali bertambah menjadi 94 orang, kekosongan CPD hari diisi melalui jalur zonasi.
Kasus yang ditemukan di SMAN 3 Bandung dan SMAN 5 Bandung diberikan apresiasi oleh para pemerhati pendidikan karena telah melakukan penindakan tegas atas kecurangan yang dilakukan oleh para CPD.
Kasus kecurangan yang telah terungkap sebelumnya terjadi di SMAN 3 Bandung yakni sebanyak 25 CPD yang telah diterima terpaksa harus didiskualifikasi karena terbukti telah menggunakan modus kecurangan Kartu Keluarga Asli Tapi Palsu (KK Aspal).
Sementara di SMAN 5 Bandung, Panitia PPDB membatalkan 6 status CPD dari semula 'Diterima' menjadi 'Tidak Diterima' karena terbukti tidak berdomisili sesuai dengan alamat KK.
Kini, jumlah CPD yang statusnya dianulir menjadi 'Tidak Diterima' bertambah cukup signifikan.
''Jumlah CPD yang didiskualifikasi dan menjadi tidak diterima ini berjumlah menjadi 67 orang di SMA Negeri 3 dan 27 orang di SMA Negeri 5 Bandung,'' ungkap Ketua Forum Aksi Guru (FAGI) Jawa Barat, Iwan Hermawan usai menyerahkan karang bunga sebagai bentuk dukungan kepada SMAN 3 dan SMAN 5 Bandung, Jumat 28 Juni 2024.
Selain FAGI Jawa Barat, turut dalam aksi ini di antaranya Gerakan Pemerhati Kebijakan Pendidikan (GPKP), Komunitas Peduli Pendidikan Jabar (KPPJB), Gerakan Pemantau Pendidikan untuk Reformasi (Gemppur), lembaga bantuan pemantau pendidikan (LB2P), Forum Orangtua Siswa (Fortusis), Forum Guru Bersertifikasi Honorer Sekolah Negeri (FGBHSN), dan Koalisi Sipil Menuntut Keadilan (KSMK).
Para aktivis pendidikan di Jawa Barat ini diterima langsung oleh Kepala SMAN 5 Bandung yang merangkap sebagai Plt Kepala SMAN 3 Bandung, Heru Ekowati, M.Pd.
Selain menyerahkan sebanyak 7 karangan bunga untuk disimpan di halaman SMAN 3 dan SMAN 5 Bandung, para aktivis pendidikan Jabar ini pun menyerahkan buket bunga mawar putih kepada Heru.