Satu Komando, Pamekasan Gelar Aksi Bela Al-Qur'an Untuk Putuskan Hubungan Diplomatik Indonesia dan Swedia

- 31 Januari 2023, 19:07 WIB
ilustrasi : aksi bela Al-Quran di Pamekasan tuntut putuskan hubungan diplomatik Indonesia Swedia
ilustrasi : aksi bela Al-Quran di Pamekasan tuntut putuskan hubungan diplomatik Indonesia Swedia /Pikiran Rakyat/ Muhammad Rizky Pradila/

KILASCIMAHI - Satu komando, Pamekasan gelar aksi bela Al-Qur'an untuk putuskan hubungan diplomatik Indonesia dan Swedia.

Hal ini terjadi karena tindakan politikus Swedia yang kembali membakar Al-Qur'an, dan membuat masyarakat Pamekasan gelar aksi bela Al-Qur'an.

Aksi ini terjadi pada Senin, (30/1/2023) dengan tuntutan agar Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Swedia.

Bukan hanya menuntut untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Swedia, aksi bela Al-Qur'an ini juga meminta pemerintah agar memboikot produk negara tersebut.

Baca Juga: Ini 6 Kategori Keluarga Penerima Manfaat Bansos PKH, BPNT dan BLT Yang Resmi Dicoret Pemerintah di 2023

Dilansir dari laman Instagram banyuanyar, Masyarakat Pamekasan gelar aksi damai bela Al-Qur'an di depan kantor DPRD.

Aksi bela Al-Qur'an dengan satu komando tersebut terdiri dari;

- Berbagai Ulama yang hadir pada aksi bela Al-Qur'an, seperti;

*RKH. Sholahuddin Syamsul Arifin dari Ponpes Banyuanyar

*RKH. Moh. Ali Salim dari Ponpes Bringin

*RKH. Abdul Aziz Syahid Ponpes Sumber Batu Pegantenan

*RKH. Minnatullah Hasan (Ponpes Jabalain, Palpetto' Plakpak

*RK. Hasan Bakir Ponpes Darut tauhid, Palpetto' Plakpak

*RKH. Faiq Abdul Ghafur Ponpes Al Mujtama'

*KH. Ismael Abdul Hamid Ponpes Lesong Laok

*KH. Yasin Saifullah Ponpes Darul Ulum, Nyalaran

*KH. Abdul Majid Bahri Ponpes Nahdlatun Nasyiin Legung Bungbaruh Kadur dan masih banyak lagi Ulama-ulama lainnya.

Baca Juga: Rasmus Paludan Kembali Berulah, Masyarakat Pamekasan, Madura Gelar Aksi Peduli Al-Qur'an 

- Dewan Eksekutif Mahasiswa STAI Darul Ulum Banyuanyar

- Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar

- Ikatan Keluarga Tahfid Al-Qur`an Banyuanyar

- Santri dari berbagai pesantren di Pamekasan dan Sampang

- Masyarakat Pamekasan yang peduli atas penistaaan Al-Qur'an.

Baca Juga: Formasi CPNS 2023 Lebih Banyak dari Tahun Sebelumnya, Simak Informasi selengkapnya!

Aksi Rasmus Paludan membakar Al-Qur'an, di depan kedutaan Turki dan didepan sebuah masjid di Denmark telah memanggil ummat muslim untuk bergerak.

Bukan hanya masyarakat, aksi Rasmus Paludan membakar Al-Qur'an, telah membangkitkan Ulama-ulama Pamekasan dan Sampang ikut andil dalam aksi peduli Al-Qur'an.

Sebelumnya Sabtu (21/1/2023) Rasmus Paludan melakukan aksi bakar Al-Qur'an di depan kedutaan Turki.

Setelah Presiden Turki marah akan tindakan Rasmus Paludan yang membakar Al-Qur'an, kini dia berulah kembali.

Baca Juga: Dapatkan Kuota BBM Bersubsidi, Klik subsiditepat.mypertamina.id, Ini Dokumen Yang Harus Disiapkan

Beberapa hari yang lalu, Jumat (27/1/2023) Rasmus Paludan, membakar Alquran lagi di depan sebuah masjid di Noerrebro, di Kopenhagen, Denmark.

Aksi Rasmus Paludan tersebut justru dikawal ketat oleh polisi dan pemerintah, karena dinilai sebagai aksi kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Tak terima dengan aksi yang dilakukan Rasmus Paludan, masyarakat Pamekasan Madura juga melakukan aksi bela Al-Qur'an.

Mereka mengekpresikan rasa kecewanya atas peristiwa yang dianggap meinjak-injak Al-Qur'an.

Baca Juga: CPNS 2023 Akan Segera Dibuka, Simak Penjelasan Deputi SDM PANRB!

Bukan hanya itu, mereka juga kecewa karena tidak adanya respon dari pemerintah, mengenai peristiwa tersebut.

"Sangat disayangkan Pemerintah Republik Indonesia tidak ada tindakan tegas dalam merespon adanya tindakan biadab yang telah menyakiti umat Islam seluruh dunia tersebut." Ucap Orator pada aksi tersebut.

Pada aksi peduli Al-Qur'an, mahasiswa dan masyarakat melakukan tuntutan agar pemerintah bisa bersikap tegas memproses kejadian tersebut.

Mereka menuntut agar pemerintah memutuskan hubungan diplomatik dan memboikot produk dengan negara dimaksud.

Baca Juga: CPNS 2023 Akan Segera Digelar, Simak Informasi Berikut Selengkapnya!

Perwakilan tokoh masyarakat, Drs. H. Moh. Khalil Asy`ari, menyampaikan bahwa aksi tersebut murni dari kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur`an.

Ketua DPRD Pamekasan, Halili Yasin menerima tuntutan tersebut setelah melakukan rapat di gedung DPRD Pamekasan, bersama para Ulama yang hadir.

Demikian ulasan kegiatan aksi bela Al-Qur'an oleh masyarakat Pamekasan, Madura untuk untuk putuskan diplomatik Indonesia dan Swedia.***

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x