Rasmus Paludan Kembali Berulah, Masyarakat Pamekasan, Madura Gelar Aksi Peduli Al-Qur'an 

- 30 Januari 2023, 18:27 WIB
Rasmus Paludan Pembakar Kita Suci Al Quran  kembali berulah, masyarakat Pamekasan gelar aksi!
Rasmus Paludan Pembakar Kita Suci Al Quran kembali berulah, masyarakat Pamekasan gelar aksi! /Instagram/@lotusnews_/
 

KILASCIMAHI - Rasmus Paludan, Politikus Swedia kembali membakar Al-Qur'an, membuat masyarakat Pamekasan, Madura gelar aksi peduli Al-Qur'an.
 
Ribuan massa turun ke jalan dari Arek Lancor ke gedung DPRD Pamekasan pada hari Senin, (30/1/2023), sebagai bentuk protes aksi Rasmus Paludan, si pembakar Al-Qur'an
 
Aksi Rasmus Paludan membakar Al-Qur'an, di depan kedutaan Turki dan didepan sebuah masjid di Denmark, telah membangunkan masyarakat Pamekasan, Madura.
 
Bukan hanya masyarakat, aksi Rasmus Paludan membakar Al-Qur'an, telah membangkitkan Ulama-ulama Pamekasan dan Sampang, hingga ikut andil dalam aksi peduli Al-Qur'an.
 
 
Sebelumnya Sabtu (21/1/2023) Rasmus Paludan melakukan aksi bakar Al-Qur'an di depan kedutaan Turki.
 
Setelah Presiden Turki marah akan tindakan Rasmus Paludan yang membakar Al-Qur'an, kini dia berulah kembali.
 
Beberapa hari yang lalu, Jumat (27/1/2023) Rasmus Paludan, membakar Alquran lagi di depan sebuah masjid di Noerrebro, di Kopenhagen, Denmark.
 
 
Aksi Rasmus Paludan tersebut justru dikawal ketat oleh polisi dan pemerintah, karena dinilai sebagai aksi kebebasan berekspresi dan berpendapat.
 
Dilansir dari laman banyuanyar.net, Masyarakat Pamekasan gelar aksi damai peduli Al-Qur'an.
 
Tak terima dengan aksi yang dilakukan Rasmus Paludan, masyarakat Pamekasan Madura juga melakukan aksi peduli Al-Qur'an.
 
Aksi tersebut dilakukan dalam rangka aksi damai Bela Al-Qur'an, oleh Mahasiswa dan masyarakat sekitar.
 
 
Mereka mengekpresikan rasa kecewanya atas peristiwa yang dianggap meinjak-injak Al-Qur'an. 
 
Bukan hanya itu, mereka juga kecewa karena tidak adanya respon dari pemerintah, mengenai peristiwa tersebut.
 
Pada aksi peduli Al-Qur'an, mahasiswa dan masyarakat melakukan tuntutan agar pemerintah bisa bersikap tegas memproses kejadian tersebut.
 
 
Mereka menuntut agar pemerintah memutuskan hubungan diplomatik dan memboikot produk dengan negara dimaksud.
 
Aksi tersebut diprakarsai oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa STAI Darul Ulum Banyuanyar, Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar, dan Ikatan Keluarga Tahfid Al-Qur`an Banyuanyar, serta diikuti oleh para santri dari berbagai pesantren di Pamekasan dan Sampang, juga oleh masyarakat Pamekasan yang peduli atas penistaaan Al-Qur'an.
 
 
Dalam aksi tersebut juga terdapat Ulama-ulama yang hadir, di antaranya adalah RKH. Sholahuddin Syamsul Arifin, RKH. Moh. Ali Salim, RKH. Abdul Aziz Syahid, RKH. Minnatullah Hasan, RK. Hasan Bakir, RKH. Faiq Abdul Ghafur, KH. Ismael Abdul Hamid, KH. Yasin Saifullah, KH. Abdul Majid Bahri, dan puluhan ulama lainnya.
 
Perwakilan tokoh masyarakat, Drs. H. Moh. Khalil Asy`ari, menyampaikan bahwa aksi tersebut murni dari kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur`an.
 
Aksi Peduli Al-Qur'an ini, dipastikan terlaksana dengan damai dan tertib hingga selesai.
 
 
Ketua DPRD Pamekasan, Halili Yasin, menerima tuntutan tersebut setelah melakukan rapat di gedung DPRD Pamekasan.
 
Demikian ulasan kegiatan aksi peduli Al-Qur'an oleh masyarakat Pamekasan, Madura yang dilatar belakangi pembakaran Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan.***

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x