Stafsus Jelaskan Menteri Agama Gus Yaqut Yaqut Tidak Bandingkan Suara Adzan dengan Gonggongan Anjing

- 24 Februari 2022, 20:07 WIB
Staf khusus Menteri Agama, Nuruzzaman jelaskan Menteri Agama Gus Yaqut tidak membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing
Staf khusus Menteri Agama, Nuruzzaman jelaskan Menteri Agama Gus Yaqut tidak membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing //Kementrian Agama

KILASCIMAHI - Polemik pernyataan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas yang menyamakan suara adzan dengan gonggongan anjing terus berkembang.

Kini, Staf Khusus Menteri Agama, Nuruzzaman menegaskan ucapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau biasa dikenal Gus Yaqut sama sekali tidak membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing, tapi sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan suara.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholis Qoumas atau Menag Gus Yaqut menerbitkan edaran yang mengatur penggunaan pengeras suara di masjid dan musala. Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama No SE 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Menag Gus Yaqut mengatakan salah satu alasan dikeluarkannya surat edaran ini adalah agar hubungan antarumat beragama lebih harmonis.

Baca Juga: Roy Suryo Laporkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan Penitstaan Agama, Tapi Ditolak Polisi

Sedangkan saat ditanya wartawan terkait aturan pembatasan suara toa masjid, Menteri Agama Gus Yaqut menjawab bahwa berbagai aturan mengenai pembatasan ini dikeluarkan supaya supaya tidak jadi gangguan.

''Rumah ibadah saudara-saudara kita membunyikan toa sehari lima kali, dengan kenceng-kenceng secara bersama-sama, itu gimana rasanya?

Yang sederhana lagi, tetangga kita ini kalau kita hidup dalam satu komplek itu misalnya, kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan kita terganggu ngga,''jelas Menag, Gus Yaqut.

Staf Khusus Menteri Agama, Nuruzzaman mengatakan bahwa yang dimaksudkan oleh Menteri Agama Gus YAqut tidak sama seperti yang saat ini menjadi polemik di masyarakat.

"Kebetulan saya mendampingi beliau kemarin dan menteri agama menjelaskan bahwa dalam hidup di masyarakat yang plural diperlukan toleransi. Sehingga perlu pedoman bersama agar kehidupan harmoni tetap terawat dengan baik termasuk tentang pengaturan kebisingan pengeras suara,"kata Nuruzzaman seperti ditayangkan dalam sebuah dialog di TV One.

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x