Kementan Didampingi Gempita Targetkan Penyaluran KUR Untuk Petani Rp 100 Triliun

29 Desember 2023, 10:13 WIB
Direktur Pembiayaan Kementan, Dr.Ir. Indah Megawati, MP didampingi Staf Khusus Mentan Prof.Ir. muhammad Arsyad., Sp., M.Si., Phd dan Kornas Gempita sosialisasikan KUR pertanian /Istimewa/

KILASCIMAHI - Banyak persoalan yang mendera petani untuk memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Mulai dari kelengkapan berkas hingga tidak jelasnya skema pengembangan usaha pertanian yang dilakukan oleh petani.

Tak hanya itu, tidak adanya penangung jawab serta tim yang mengawal calon penerima kredit usaha ini dengan baik dan komprehensif menyebabkan sulitnya petani memperoleh KUR pertanian.

Untuk itu, Kementrian Pertanian melalui Direktur Pembiayaan Dr.Ir. Indah Megawati, MP. Dan Staf Khusus Mentan Bpk. Prof.Ir. muhammad Arsyad., Sp., M.Si., Phd didampingi oleh Kordinator Nasional Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) menggelar sosialisasi kredit usaha rakyat (KUR) Pertanian dengan skema Offtaker & Klaster.

Baca Juga: Melalui Gempita, Menteri Amran Ajak Pemuda Untuk Bertani

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan, terhadap pentingnya kemajuan lokomotif ekonomi Kabupaten Maros, dengan mendorong pengembangan usaha pertanian untuk memperoleh bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian. Dalam upaya proses percepatan tanam yang di upayakan oleh kementrian Pertanian.

Menurut Indah Megawati, pemerintah telah mengalokasikan pembiayaan KUR khusus untuk petani sejak 2015 lalu, saat Kementrian Pertanian dipimpin oleh Amran Sulaiman.

''KUR bidang pertanian ini sudah ada sejak 2015 mendapatkan kuota 50 triliun dan sekarang kita target 100 Triliun,'' ungkap Indah Megawati saat berbicara dihadapan ratusan petani di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis 28 Desember 2023.

Menurut Indah Megawati, penyerapan KUR pertanian ini sudah cukup menggembirakan. Untuk tahun ini, kata dia, penyerapannya sudah mencapai 80 persen.

Untuk bisa memperoleh bantuan KUR pertanian, ada beberapa dokumen dan persyaratan yang harus di lengkapi yaitu dokumen calon petani calon lahan (CPCL), KTP, KK, NPWP serta berapa yang di butuhkan dan di ajukan di domisili masing-masing sesuai bank tabungan para pemohon.

Sementara itu, Prof. Ir. Muhammad Arsyad., Sp., M.Si., Phd. menyampaikan bahwa penyaluran bantuan KUR pertanian harus dipercepat.

Tak hanya itu, Muhammad Arsyad juga menilai bahwa format Offtaker dan Klaster harus disukseskan agar mampu meningkatkan hasil pertanian. 

''Ketika semua ini berhasil, saya optimis pak menteri pasti mendukung lebih besar lagi. sebab ini jalan untuk membantu pemerintah dalam penyediaan Padi dan Jagung untuk nasional,'' jelas dia.

Berfoto bersama

Turut hadir dalam acara tersebut Badan Penyuluh Pertanian Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan Andi Dewi Indrawati., Sp., M.Si.

Baca Juga: Gibran Tegaskan IKN Tak Bebani Kas Negara : Dari APBN Cuma 20 Persen

Dalam acara tersebut, Andi Dewi Indrawati menyampaikan harapan dan rasa syukur karena kedatangan Direktur pembiayaan, staf khusus kementan, dan teman-teman Gempita yang telah serius dan konsen untuk meningkatkan kesejahteraan usaha mikro dalam sektor pertanian.

''Terlebih yang akan mengawal program ini dari Gempita langsung,''ungkap dia.

Andi Dewi Indrawati juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Mentan Amran Sulaiman yang telahmencaikan bonus BOP para penyuluh pertanian.

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler