KILASCIMAHI - Tidak adanya itikad baik dari Politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan untuk meminta maaf kepada masyarakat Sunda, membuat berbagai elemen organisasi kesundaan geram.
Mereka pun berkumpul dan sepakat menggabungkan diri dalam sebuah lembaga bernama Masyarakat Penutur Bahasa Sunda (MPBS).
''Kami telah bersepakat untuk menuntut Arteria Dahlan dipecat,''tegas Ketua Gerakan Pilihan Sunda, salah satu elemen dari MPBS, Andri P Kantaprawira kepada KilasCimahi.com, Kamis 20 Januari 2022.
Baca Juga: Kembali Berkelit, Kini Arteria Tuding Pernyataannya Tentang Penggunaan Bahasa Sunda DIpelintir
Beberapa tokoh Sunda yang tergabung dalam gerakan MPBS ini antara lain Ketua PB Paguyuban Pasundan Prof Dr Didi Turmudzi, Ketua PP AMS Noeri Ispanji, Pemimpin Majalah Mangle Uu Rukmana, dan Tokoh Olahraga Komjen Purn M. Iriawan.
Menurut Andri, meskipun pernyataan yang dikemukakan oleh Arteria Dahlan telah menyulut emosi masyarakat Sunda, MPBS akan meladeninya dengan kepala dingin dan sesuai dengan jalur yang disediakan oleh negara.
Salah satunya, kata dia, MPBS akan mendatangi Gedung DPR RI/MPR RI untuk mengadukan tindakan Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan sebagai tindakan rasis dan menghina masyarakat Sunda.
''Kami akan meminta supaya Arteria Dahlan dipecat dengan tidak hormat oleh MKD,''jelas Andri.
Baca Juga: Masyarakat Tatar Sunda Minta Megawati Pecat Arteria Dahlan Karena Menyinggung Masyarakat Sunda
Sebelum ke DPR RI dan MPR RI, tambah Andri, pihaknya akan terlebih dahulu mendatangi kantor DPP PDI Perjuangan di Jl. Dipenogoro, Jakarta.
''Mudah mudahan kami dapat diterima baik disana,''ungkap dia.
Tak hanya ini, Andri juga menginformasikan, hari ini Majelis Adat Sunda akan melaporkan Arteria Dahlan ke Polda Jabar. Majelis Adat Sunda akan melaporkan masalah SARA, kegaduhan dan kebohongan yang dilakukan Arteria Dahlan.
Ditambahkan Andri, orang Sunda mah dijabanan (dilayanim,red) dilayani dulu. Tapi, kalau ternyata Arteria Dahlan tambah ngeyel dan DPP PDIP tidak juga bersikap, MPBS akan melakukan langkah yang paling demokratis di tahun 2024 pada Pemilu DPR/DPD/DPRD dan Pilpres.
''Teu kudu repot repot siga adek perang (Tidak perlu repot-repot seperti mau perang saja,red),''tegas Andri.