Perbanyak Minta Maaf dan Amalan di Malam Nisfu Syaban Karena Buku Amalan Ditutup, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

6 Maret 2023, 11:54 WIB
Benarkah kit harus memperbanyak minta maaf dan amalan di malam Nisfu Syaban karena buku amalan akan ditutup, ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat /tangkapan layar/YouTube

KILASCIMAHI - Benarkah amalan di malam Nisfu Syaban harus digencarkan karena buku amalan manusia akan ditutup, ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat.

 

Selama ini, ada kepercayaan di masyarakat bahwa malam Nisfu Sya'ban merupakan peristiwa ditutupnya buku amalan manusia.

Oleh karena itu, banyak masyarakat yang menyatakan permintaan maaf dan menggencarkan amalan di malam Nisfu Sya'ban dengan alasan sebelum buku amalan ditutup oleh malaikat.

Alasan lainnya, banyak masyarakat yang ngin membersihkan dosa di malam Nisfu Syaban dan menyatakan permintaan maaf kepada banyak orang sebelum buku amalan ditutup.

Baca Juga: Yuk Simak Resep Sajian Buka Puasa: Kue Semprit Cemilan Favorit Keluarga!

Padahal, Ustadz Adi Hidayat menyebutkan tidak ada dalil ataupun hadist yang mendukung fenomena malam Nisfu Sya'ban sebagai ditutupnya buku amalan.

Dikutip KilasCimahi.com dari tayangan Youtube Batas Narasi yang diposting pada 15 Maret 2022, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai banyaknya hadist palsu yang digunakan setiap malam Nisfu Sya'ban.

Baca Juga: Berikut Ini Bacaan Doa Malam Nisfu Sya'ban 2022, Jangan Ketinggalan Amalan Yang Disunnahkan

''Ini ada fenomena yang menyebutkan malam Nisfu Sya'ban buku amalan ditutup. Ini zaman dulu enggak ada, sekarang ada,''jelas Ustadz Adi Hidayat.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, setiap amalan manusia itu baik itu kebaikan ataupun keburukan pasti akan dicatat dan dipertanggungjawabkan.

Dan mengenai amalan yang pasti akan selalu dicatat ini, kata Ustadz Adi Hidayat, ada dalilnya dalam Al Quran.

''Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,

Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. ( Q.S Al Zalzalah : 7-8).''

Kalau buku amalan manusia ditutup, kata dia, berarti kita bisa bebas melakukan apa saja karena tidak akan dicatat.

''kalau ditutup, berarti antum bebas mau apa aja, ngambil sendal, atau apapun karena amalannya tidak ditulis karena bukunya ditutup,''ujar dia.

Tak hanya itu, tambah Ustadz Adi Hidayat, mustahil buku amalan seseorang ditutup.

''Buku amalan seorang manusia ditutup kalau sudah wafat,''jelas dia.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2023 , Lakukan Amalan Dan Doa Ini Saat Ziarah Kubur

Sebenarnya, kata Ustadz Adi Hidayat, ada hadist yang menyebutkan bahwa ada 3 golongan yang tidak dicatatkan amalannya. Itupun, kata dia, bukan buku amalannya yang ditutup, melainkan tidak dicatat.

Tiga Golongan Yang Tidak Dicatat Amalannya

 

1. Anak kecil hingga ia baligh. Jadi kalau ada anak kecil tidak sholat, tidak dicatatkan dosanya karena ia belum baligh.

2. Orang yang terganggu kesadarannya sampai ia sadar, yang disebut tidak waras.

3. Dari orang yang tidur sampai ia bangun

''Misal ada seseorang yang tertidur pada waktu Shubuh lewat dan baru terbangun pada jam 10, pada saat bangun dan itu waktu sholatnya, itu baru dicatatkan,''jelas dia.

Demikian penjelasan Ustadz Adi Hidayat seputar keyakinan sebagian masyarakat yang meminta maaf dan menggencarkan amalan di malam Nisfu Sya'ban karena buku amalan akan ditutup malaikat.

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler