Sulap Barang Bekas Jadi Bernilai, Anak-anak Penyintas Gempa Cianjur Ikuti Pelatihan Hasta Karya FKR Indonesia

- 3 Juli 2023, 10:00 WIB
Anak-anak penyintas gempa Cianjur memperlihatkan karya mereka dari botol bekas usai pelatihan bersama FKR Indonesia
Anak-anak penyintas gempa Cianjur memperlihatkan karya mereka dari botol bekas usai pelatihan bersama FKR Indonesia /Riffa Anggadhitya/

KILASCIMAHI - Puluhan anak-anak di Kampung Pasir 18, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang yang menjadi korban gempa Cianjur terlihat ceria saat mengikuti pelatihan bersama Forum Kreativitas Remaja (FKR) Indonesia.

 

 

Sambil menyanyi dan diiringi tawa, anak-anak penyintas gempa Cianjur dari Cugenang ini terlihat asyik menyimak setiap materi yang dibawakan oleh kakak-kakak relawan FKR Indonesia.

Apalagi, materi pelatihan dari FKR untuk anak-anak penyintas gempa Cianjur ini pun sebagian besar berupa praktek hasta karya, yaitu mengubah barang bekas menjadi karya yang bernilai seni.

Meski baru mengikuti pelatihan hasta karya dari FKR ini, anak-anak penyintas gempa Cianjur yang berasal dari RT 1, 2 dan 3 Kampung Pasir 18 ini tampak mudah mengikutinya.

Baca Juga: Puluhan Tahun Tak Dapat Daging Kurban, Warga Korban Gempa Cianjur Ketiban Berkah: Nuhun FKR dan DT Peduli

''Kami melatih hasta karya untuk anak-anak di sini supaya bisa memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai,''jelas Ketua FKR Indonesia, Santi Handayani, Sabtu 1 Juli 2023.

Dari hasil pantauan, terlihat puluhan anak-anak ini dibagi menjadi beberapa kelompok.

Setiap kelompok dibimbing oleh kakak-kakak relawan dari FKR Indonesia dan Santri Siap Guna (SSG) Daarut Tauhid.

Para relawan ini mengajak bernyanyi dan membuat game-game seru di awal pelatihan.

Puncaknya, anak-anak ini diajarkan membuat karya seni dari barang bekas dengan dipandu oleh seorang seniman yang juga pemuda hijrah bernama Ade Wirendra Sanjaya (42).

Seniman Ade Wirendra Sanjaya atau biasa disapa Deta (rambut di cat warna,red) tengah mengajarkan hasta karya kepada anak-anak penyintas gempa Cianjur
Seniman Ade Wirendra Sanjaya atau biasa disapa Deta (rambut di cat warna,red) tengah mengajarkan hasta karya kepada anak-anak penyintas gempa Cianjur

Sebelum pelatihan dimulai, anak-anak ini diminta untuk membawa botol minuman bekas.

''Bahan-bahan untuk membuat hasta karya ini sangat mudah dari barang bekas dan bahan yang sangat murah,''jelas dia.

Selain barang bekas, kata Deta, demikian ia biasa disapa, bahan lain yang dibutuhkan adalah tisu, kuas, cat tembok kiloan dan lem kayu.

Kecuali botol bekas, bahan-bahan tadi disiapkan oleh panitia.

Hasil karya dari anak-anak penyintas gempa Cianjur ini, kata Deta, akan ia beli jika sudah memenuhi kriteria.

Salah seorang anak penyintas gempa Cianjur, Mahesya (10 tahun) mengaku tidak sulit untuk mempraktekan pelatihan hasta karya ini.

''Botol bekas digunting dulu, pake lem, pake tisu lalu di cat,''ujar Mahesya sambil memperlihatkan hasil karyanya.

Meski berasal dari botol bekas, hasil karya buatan Mahesya terlihat sangat bagus. Bahkan, banyak orang pasti tidak akan menyangka bahwa karya Mahesya itu menggunakan bahan dasar botol bekas.

Baca Juga: Bukan Hanya Aa Maung, Somasi Kepada Guru Gembul Bertambah, Ini Nama-Namanya

Tampilan karyanya seperti vas atau wadah penyimpanan dengan dominasi warna hijau berbaur dengan emas.

''Ini saya mau pakai jadi tempat pensil,''ujar siswi kelas 4 SD ini.

Mahesya mengaku akan terus membuat hasta karya ini. Selain mudah membuatnya, hasta karya ini juga bisa bernilai rupiah dan bisa dijual.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x