Korban Penganiayaan di Ponpes Gontor Bertambah Jadi 3 Orang, Satu Meninggal

- 6 September 2022, 07:46 WIB
Korban penganiayaan di Ponpes Gontor bertambah menjadi tiga orang, satu diantaranya meninggal dunia. Foto keluarga korban meninggal di depan makam Albar Mahdi
Korban penganiayaan di Ponpes Gontor bertambah menjadi tiga orang, satu diantaranya meninggal dunia. Foto keluarga korban meninggal di depan makam Albar Mahdi /Instagram.com/@shoimah_didi

KILASCIMAHI - Korban penganiayaan di Ponpes Gonter bertambah menjadi tiga orang. Satu orang diantaranya meninggal dunia.

Hal ini diungkapkan Kapolres Ponorogo AKBP Catur Wahyu Wibowo, Senin 5 September 2022.

Menurut Kapolres, dua korban lagi mengalami luka-luka.

''Dua korban masih di rawat,''jelas Catur Wahyu Wibowo.

Baca Juga: Ponpes Gontor Ungkap Fakta Sebenarnya Dibalik Meninggalnya Albar Yang Kasusnya Diadukan ke Hotman Paris

Sedangkan korban meninggal bernama Albar Mahdi (17), santri Ponpes Gontor yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan.

Hal ini awalnya diketahui saat ibu korban bernama Siti Soimahah (44) mengadukan kejadian ini kepada Hotman Paris yang kebetulan tengah berada di Palembang.

Kepada Hotman Paris, Siti Soimah mengaku anaknya yang bernama bernama Albar Mahdi meninggal dunia pada 22 Agustus 2022.

"Saya mendapat kabar dari pengasuhan Gontor 1 anak saya telah meninggal dunia Senin, 22 Agustus 2022 pukul 10.20, padahal di surat keterangan yang kami terima meninggal pukul 06.45 WIB," ungkapnya kepada Hotman Paris sambil menangis, Minggu 4 September 2022.

Awalnya, Siti Soimah mengaku tak berpikir apap-apa selain meminta supaya jenazah anaknya segera dibawa pulang ke Palembang.

Jenazah Albar tiba di Palembang dan diantar langsung oleh pihak Gontor 1 yang dipimpin oleh Ustadz Agus sebagai perwakilan ponpes pada Selasa Siang, 23 Agustus 2022.

Kepada keluarga, pihak ponpes menyebut bahwa Albar meninggal lantaran terjatuh akibat kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Kebetulan, Albar dipercaya menjadi Ketua Perkajum.

"Kami pihak keluarga meminta agar mayat dibuka, dan diotopsi meski sebagai ibu saya tidak kuat melihatnya,''tambah Soimah.

Pihak keluarga pun menghubungi rumah sakit untuk otopsi. Mendengar jenazah Albar akan diotopsi, akhirnya pihak Ponpes mengaku.

''Pihak dari Gontor 1 yang mengantar jenazah, akhirnya mengakui bahwa anak saya meninggal akibat terjadi kekerasan," kata Soimah.

Baca Juga: Hotman Paris Minta Kapolda Jatim Usut Kematian Santri Ponpes Gontor Yang Meninggal Dianiaya: Fotonya Ngeri

Akhirnya, otopsi pun dibatalkan lantaran sudah ada pengakuan dari pihak ponpes bahwa Albar Mahdi meninggal akibat tindak kekerasan di dalam pondok.

Ditambahkan kapolres, pihaknya sudah mengantongi identitas terduga pelaku penganiayaan santri. Namun, polisi belum bisa mengungkapkannya ke publik lantaran masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

“Terduga pelaku dari kalangan dari santri juga. Untuk terduga pelaku nanti kita sampaikan lagi karena ini masih dalam proses penyidikan,” tutur Catur.

Kasus ini ditangani Polres Ponorogo usai perwakilan Ponpes Gonto melaporkan kejadian ini.

Kata Catur, laporan disampaikan salah satu ustaz pondok tersebut ke Polres Ponorogo.

“Dari pondok sudah ada yang buat laporan polisi diwakili salah satu ustaz. Dan hari ini satreskrim sudah memeriksa tujuh saksi yang berkaitan dengan kejadian tersebut,” jelas Catur.

Dari 7 saksi yang diperiksa, Catur menyebut motif pelaku melakukan penganiayaan ini karena kesalahpahaman.

Meski demikian, ia akan mendalami lagi dalam proses penyelidikan.

“Kepastian motif nanti akan disampaikan juga,” demikian Catur.

Sementara itu, usai ramai diberitakan mengenai Hotman Paris terima aduan dari ibu korban santri Ponpes Gontor 1, pihak Ponpes akhirnya buka suara.

"Atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, saya selaku juru bicara pondok, dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya Almarhum Ananda AM, santri Gontor asal Palembang, pada hari Senin pagi, 22 Agustus 2022," kata juru bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid, dalam keterangan tertulis, Senin 5 September 2022.

Tak hanya itu, Ponpes Gontor pun membuka fakta dibalik meninggalnya Albar.

"Pelaku dua orang. surat pemberhentian, surat pemulangan, surat pengusiran langsung kami buat dan mereka langsung dipulangkan," kata Noor.

Kedua pelaku ini merupakan kakak kelas Albar. duduk di kelas 6 atau kelas 12 SMA. Sementara korban masih kelas 5 atau kelas 11.

Noor menambahkan, para pelaku tak terima dengan kelalaian Albar selaku ketua pelaksana acara Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Kebetulan, para senior itu bertindak sebagai penanggungjawab acara.

"Satu pelaku berasal dari Padang dan yang satu dari Bangka. Saat ini sudah tidak di pondok," ungkap dia.

Baca Juga: Ini Pernyataan Lengkap Ponpes Gontor Terkait Meninggalnya Albar Yang Dianiaya dan Diadukan ke Hotman Paris

Pondok Pesantren Gontor menyatakan menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepolisian. Beberapa orang perwakilan pengasuh santri dan pengantar jenazah A ke Palembang, juga sudah dimintai keterangan.

Demikian ulasan mengenai korban penganiayaan di Ponpes Gontor bertambah menjadi tiga orang.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x