Dirut PT Taspen ANS Kosasih Laporkan Kamaruddin Simanjuntak, Pengacara Keluarga Brigadir J ke Polisi

- 6 September 2022, 01:00 WIB
Dirut PT Taspen, Antonius NS Kosasih laporkan Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J ke polisi
Dirut PT Taspen, Antonius NS Kosasih laporkan Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J ke polisi /tangkapan layar/taspen.co.id/

KILASCIMAHI - Direktur Utama PT Taspen, Antonius Nicholas Stephanus (ANS) Kosasih melaporkan Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ke polisi.

Dirut PT Taspen ANS Kosasih tidak terima dirinya disebut Kamaruddin Simanjuntak mengelola dana Rp 300 Triliun untuk pencalonan presiden atau capres di Pilpres 2024 nanti.

Kamaruddin Simanjuntak dilaporkan ke polisi oleh Dirut PT Taspen karena melakukan pencemaran nama baik dan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik ITE.

"Mengenai tuduhan adanya pengelolaan dana Rp300 triliun, itu jelas tidak benar. Adanya pernikahan gaib itu juga jelas tidak benar. Kemudian juga tudingan mengenai anaknya ditelantarkan, itu juga enggak benar," ungkap Kuasa hukum ANS Kosasih, Duke Arie Widagdo, Senin 5 September 2022.

Baca Juga: Hotman Paris Minta Kapolda Jatim Usut Kematian Santri Ponpes Gontor Yang Meninggal Dianiaya: Fotonya Ngeri

Sebelumnya, Kamaruddin Simanjuntak menuding ANS Kosasih mengelola dana senilai Rp 300 triliun untuk pencalonan salah satu calon presiden atau Capres di Pemilihan presiden 2024.

Kepada wartawan, Kamaruddin Simanjuntak juga mengatakan dana Rp300 triliun itu dikelola ANS Kosasih dan disebar ke beberapa wanita yang diduga simpanannya.

Sebelum membongkarnya ke publik, Kamaruddin Simanjuntak menyebut telah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan beberapa stakeholder terkait aliran dana Rp300 triliun yang tidak wajar tersebut.

Hanya, kata Kamaruddin, dirinya tidak mendapatkan balasan ataupun respons.

"Saya surati presiden diam, saya surati wakil presiden diam, saya surati komisi 6 diam, saya surati Menteri Keuangan diam, saya surati Menpan RB diam, saya surati Meneg BUMN diam. Saya surati Direktur SDM PT Taspen diam. Saya surati Komisi III diam, lalu saya harus bersurat kemana lagi," beber Kamaruddin.

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x