''Kami akan fokus memfungsikan lapangan sepakbola di Stadion Sangkuriang ini sebagai pembinaan, bukan untuk pertandingan profesional seperti Liga 1,''jelas Achmad.
Selain lapangan sepakbola, Achmad menambahkan, pihaknya pun akan merevitalisasi track Atletik serta berbagai fasilitas lainnya di Stadion Sangkuriang.
''Track Atletik dulu, fasilitas lainnya menyusul karena ada keterbatasan juga dari anggaran,''jelas dia.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi, Enang Sahri mengingatkan Disbudparpora untuk membuat konsep yang lebih terinci terkait pengelolaan lapangan sepakbola, termasuk Stadion Sangkuriang ke depannya.
Menurut dia, pemeliharaan Stadion Sangkuriang, khususnya lapangan sepakbola ini akan membutuhkan dana yang besar jika difokuskan sebagai sarana pembinaan atau latihan.
Berbeda, kata dia, dengan kebutuhan pemeliharaan lapangan sepakbola jika diperuntukkan untuk pertandingan.
''Kalau difokuskan untuk digunakan pertandingan sekelas Liga 2 misalnya, biaya pemeliharaannya sebenarnya lebih sedikit karena hanya digunakan latihan saat akan pertandingan, dan pada saat pertandingan saja. Tapi, kalau untuk pembinaan, lapangan akan digunakan terus,''jelas Enang.
Dampaknya, kata dia, rumput lapangan sepakbola bisa cepat rusak jika digunakan setiap hari. Dan tentu saja, kata dia, akan berdampak terhadap biaya pemeliharaan yang semakin mahal.
Baca Juga: Iwan Yoestiawan, Pejabat BPN Cimahi Kasus Pungli PTSL, Dituntut 1,6 Tahun dan Denda Rp 50 Juta
Enang berharap, mahalnya biaya pemeliharaan lapangan sepakbola ini tidak sampai membebani APBD Kota Cimahi.