Pada Minggu 24 Juli 2022 siang, sebuah alat seperti kaki palsu dipasangkan di kaki kiri Rasmi. Alat itu berupa sepatu boot yang memanjang hingga ke betis.
Sedangkan di bagian telapak kaki kiri, berupa sandal yang diikatkan ke punggung kaki. Risma pun akhirnya bisa berjalan meski tak bisa cepat.
''Setidaknya, untuk ke warung atau jarak dekat masih bisa jalan,''ujar Risma.
Nasib lebih tragis dialami Tasjud Ariatno, warga Kelurahan Sukagalih, Kota Bandung. Tasjud merupakan pengrajin tempe.
Pada 18 Agustus 1994, Tasjud tengah melayani pembeli yang saat itu cukup membludak. Maklum, satu hari setelah hari libur nasional, banyak pengrajin tempe yang belum beroperasi.
Selain membeli tempe, para pelanggannya pun membeli tahu.
''Karena permintaan banyak, saya langsung berangkat ke pabrik tahu. Tapi namanya takdir, di perempatan Jalan Jamika, saya ditabrak mobil yang melanggar lampu merah,''jelas Tasjud.
Saat kejadian, telapak kaki kirinya hampir saja lepas. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan langsung mendapat perawatan.
''Saya 6 kali di operasi,''jelas Tasjud.