Supaya Tidak Terjerembab dalam Musibah Agama, Ini Caranya

- 18 Desember 2021, 06:40 WIB
Ilustrasi membaca Al Quran
Ilustrasi membaca Al Quran /Riffa Anggadhitya/pixabay

KILASCIMAHI - Kalau kita menganggap bahwa yang disebut musibah itu adalah hanya kecelakaan, sakit, wabah penyakit, kematian, kelaparan, kehilangan harta, banjir, longsor, gempa dan lainnya yang bersifat material maka itu adalah anggapan dan pandangan yang salah.

Musibah-musibah tadi disebut musibah dunia. Ternyata, selain ada musibah dunia, Rasulullah juga telah menyebutkan dan mengingatkan kita tentang adanya musibah agama tepatnya musibah dalam beragama. Hal ini tercantum dalam hadits dari Ibnu Umar riwayat At-Tirmidzi berikut:


"Ya Allah, karunikanlah untuk kami rasa takut kepadaMu yang dapat menghalangi kami dari bermaksiat kepada-Mu, dan (karuniakanlah untuk kami) ketaatan kepada-Mu yang dapat menyampaikan kami kepada surga-Mu, serta (karuniakanlah untuk kami) keyakinan hati yang dapat meringankan kami dari berbagai cobaan dunia. Jadikankan kami bisa menikmati dan memanfaatkan pendengaran, penglihatan, dan kekuatan kami selama kami hidup. Dan jadikan semua itu sebagai pewaris bagi kami (tetap ada pada kami sampai kematian). Jadikanlah kemarahan dan balas dendam kami hanya kepada orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang memusuhi kami. (Ya Allah) Janganlah Engkau jadikan musibah kami adalah yang terjadi pada agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia sebagai tujuan terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan janganlah Engkau kuasakan atas kami orang-orang yang tidak menyayangi kami."

Lalu apa yang dimaksud dengan musibah dalam agama?

Musibah dalam agama adalah perkara-perkara yang bisa membuat iman dan Islam kita menurun kualitasnya bahkan hilang dari hati kita. Atau ia adalah kondisi di mana  agama kita rusak dan bermasalah baik pengetahuannya, pemahamannya, pengamalannya dan komitmen. Dalam bahasa lain, urusan agama kita rusak, baik aqidahnya, ibadahnya, akhlaknya, syariahnya dan muamalahnya.

Baca Juga: Jangan Sampai Hubungan Suami Istri Malah Bikin Rezeki Tambah Seret, Ini Penjelasan Gus Baha

Setelah kita pahami definisi dari musibah dalam agama, maka sekarang kita jadi tahu bahwa berbuat maksiat, lalai dalam beribadah, malas sholat, malas mengaji, meninggalkan sholat berjamaah, berbuat syirik dan bid’ah, percaya pada dukun, meminum khomer, mendekati zina, mencari nafkah dengan cara yang haram, menyia-nyiakan waktu, bodoh dalam beragama, rancu dan kacau dalam pemahaman atau syubhat dan suka mengikuti hawa nafsu atau syahwat adalah ciri dari musibah dalam agama. Mulailah untuk memperhatikan agama kita, urusan agama kita karena ia adalah pokok segala urusan dan musibah dalam agama adalah musibah terbesar dalam kehidupan.

Lalu apakah musibah agama yang paling besar dan berbahaya? Jawabannya adalah melakukan bid’ah dalam aqidah dan ibadah, syirik atau menyekutukan Allah dengan sesuatu dan murtad yaitu keluar dari Islam alias pindah agama alias ganti status dari muslim jadi non muslim, dari mukmin jadi kafir.

Baca Juga: Mau Panjang Umur, Ini Doanya

Inilah musibah agama, sebuah musibah yang telah diingatkan oleh Rasulullah Saw agar kita berlindung darinya supaya tidak menimpa kepada diri kita. Dalam kehidupan nyata, kebanyakan kita tidak menyadari masalah ini, cuek, masa bodoh dan tidak peduli, padahal musibah agama akan membawa petaka di dunia dan akhirat.

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x