Network
Pandangan Pakar
Sementara itu, Pakar Ilmu Politik dan Pemerintahan, Profesor Obsatar Sinaga menilai bakal calon kepala daerah harusnya memahami terlebih dahulu mengenai sejarah hingga kultur daerah sebelum memutuskan maju dalam kontestasi Pilkada.
Jika tidak, Prof Obi, demikian ia biasa disapa, menilai akan muncul pernyataan-pernyataan yang kontraproduktif seperti yang dilakukan oleh Bacalon Walikota Cimahi, Adhitya Yudhistira ini.
''Secara etika politik juga tidak baik membuat pernyataan yang seolah-olah menghilangkan peran dari berbagai elemen yang berjuang supaya Cimahi bisa menjadi daerah otonom,'' jelas Guru Besar Universitas Padjajaran ini.
Selain itu, Mentor Megawati Soekarno Putri ini pun menilai bahwa pernyataan Adhitya yang menyebut Cimahi lahir secara kebetulan ini sangat tidak berdasar dan bertentangan dengan teori ilmu kebijakan publik.
''Kalau disebut lahir secara kebetulan itu artinya tidak dirancang atau tidak dipikirkan. Padahal dalam teori ilmu kebijakan, sebuah kebijakan lahir dengan melakukan berbagai kajian hingga mempertimbangkan dampak futuristik terhadap kemakmuran masyarakat,''jelas dia.
Baca Juga: Bermalam Mingguan Bersama Warga Di Alun-Alun Cimahi, Adhitia Yudisthira Akan Poles Seperti Malioboro
Mantan Rektor Widyatama ini menduga bahwa apa yang dilakukan oleh Adhitya ini sengaja dilakukan demi meningkatkan popularitas.
''Bikin pernyataan kontroversial supaya para pendiri Cimahi dan masyarakat bereaksi sehingga menjadi viral,''ujar Pengajar Sespim Polri ini.
Meski demikian, Mantan Rektor Uninus ini menilai apa yang dilakukan Adhitya merupakan pelanggaran etika politik yang cukup serius.
