KILASCIMAHI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan 2023 ini akan mengalami kemunduran dari biasanya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran pers terkait prediksi musim hujan yang dirilis oleh BMKG pada Jumat, 8 September 2023.
"Musim Hujan pada tahun 2023/2024 umumnya akan tiba lebih lambat dibandingkan dengan biasanya. Curah hujan yang turun pada periode musim hujan 2023/2024 pada umumnya diprediksi akan normal dibandingkan biasanya," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, awal musim hujan umumnya berkait erat dengan peralihan Angin Timuran (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan (Monsun Asia). Berdasar prediksi BMKG, Angin Timuran diprediksi masih tetap aktif hingga November 2023, utamanya di Indonesia bagian Selatan. Sementara itu, Angin Baratan diprediksi akan datang lebih lambat dari biasanya.
Saat ini, kata Dwikorita, beberapa Zona Musim (ZOM) telah terkonfirmasi mulai mengalami musim hujan, yaitu sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau.
Selanjutnya, musim hujan akan terjadi di Sumatera bagian tengah dan selatan lalu secara hampir berurutan diikuti oleh Kalimantan, Jawa, kemudian secara bertahap akan mendominasi hampir seluruh wilayah Indonesia pada periode Maret hingga April 2024.
Secara umum, BMKG memprediksi awal musim hujan akan terjadi pada bulan November 2023. Namun, akibat tingginya keragaman iklim di Indonesia, awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah.
Waspadai bencana hidrometrologi
Kepala BMKG juga menghimbau kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan dampak musim hujan terutama di wilayah yang mengalami sifat Musim Hujan di atas normal atau lebih basah dibanding biasanya.