Pasca Gempa Maluku Beredar Video Kepala Desa Heboh Soal Munculnya 'Pulau Baru', Ini Tanggapan BPBD Maluku!

- 11 Januari 2023, 06:28 WIB
Pasca Gempa Maluku Beredar Video Kepala Desa Heboh Soal Munculnya 'Pulau Baru', Ini Tanggapan BPBD Maluku! Simak ulasannya!
Pasca Gempa Maluku Beredar Video Kepala Desa Heboh Soal Munculnya 'Pulau Baru', Ini Tanggapan BPBD Maluku! Simak ulasannya! /Pexels.com/Fran Bertucci
KILASCIMAHI - Pasca Gempa Maluku beredar video seorang kepala desa menunjukkan gundukan karang menyerupai pulau baru.
 
Dalam video pasca Gempa Maluku itu, Kepala Desa itu menyebutkan terbentuknya gundukan karang tersebut sebuah keanehan.
 
Kepala Desa tersebut mengatakan bahwa seluruh penduduk desanya merasa ketakutan atas fenomena alam yang terjadi pasca Gempa Maluku.
 
Di Akhir videonya kepala Desa tersebut meminta kepada pemerintah daerah Maluku untuk menindak lanjuti laporannya terkait keanehan pasca Gempa Maluku.
 
Itulah deskripsi mengenai video yang beredar di media sosial mengenai seorang Kepala Desa Teineman Kecamatan Wuarlalobar Kabupaten Kepulauan Tanimbar dikutip dari Instagram @alfons_crew.
 
 
Tentunya Pemerintah Provinsi Maluku melakukan gerak cepat terhadap penanganan Gempa Maluku yang terjadi pada tanggal 10 Januari 2023 termasuk menanggapi video laporan kepala Desa tersebut.
 
Kurang dari 24 jam Gubernur Maluku langsung menginstruksikan jajarannya untuk segera mengirimkan bantuan yang diperlukan kepada korban.
 
Diketahui melalui BMKG, bahwa Gempa Maluku yang berkekuatan 7,9 M ini terjadi pada dini hari tanggal 10 Januari 2023.
 
Gempa Maluku yang berpusat di laut 148 Km dari Barat Laut Maluku Tenggara Barat awalnya berpotensi Tsunami.
 
Setelah melalui pengamatan beberapa jam, BMKG mengakhiri potensi tsunami tersebut, namun warga tetap harus waspada.
 
Di hari yang sama dengan kejadian Gempa Maluku, Pemerintah Provinsi Maluku segera melakukan penanganan atas bencana tersebut.

Gubernur Maluku Murad Ismail telah menginstruksikan untuk segera menyerahkan sejumlah bantuan logistik terhadap korban bencana Gempa Bumi berkekuatan 7.5 SR di Wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya.

Menindaklanjuti instruksi tersebut, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Maluku Meikyal Pontoh, pada Selasa (10/01/2023) pukul 16.00 WIT, melepas secara langsung bantuan yang dikirim menggunakan KM Sabuk Nusantara 72 di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.


“Jadi begitu SK Tanggap Darurat ditetapkan kita langsung bergerak, dan proses pengiriman dimulai sekarang, dengan penyaluran bantuan ke 2 kabupaten yang sangat terdampak akibat gempa tersebut, yakni ke Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan ke Maluku Barat Daya jam 8 Malam. Dengan mengutamakan 2 OPD yang bergerak yakni Dinas Sosial dan bantuan dikawal oleh BPBD, mulai dari proses penyerahan sampai ke kabupaten bahkan sampai wilayah terdampak," ujar Meikyal Pontoh dikutip kilascimahi.com dari akun Facebook maluku prov.

Paket bantuan dari Pemprov Maluku ke Kabupaten MBD dan KKT masing-masing, berupa beras 2 ton, tenda gulung merah 20 lembar, tenda keluarga 2 unit, Kasur merah 10 lembar, matras 576 lembar, peralatan dapur keluarga 20 paket, food ware 20 paket, family kit 30 paket, kids ware 30, selimut merah 20 lembar, sandang dewasa 50 paket, sandang bayi 100 paket, pembalut Wanita 50 paket, serta obat-obatan pelayanan dasar sebanyak 15 koli, yang nantinya akan diserahkan kepada korban bencana gempa.
.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Ismail Usemahu, pada kesempatan itu juga menyampaikan bahwa dampak dari gempa dini hari terasa di seluruh kabupaten kota.

Namun ada dua kabupaten yang sangat terasa dampaknya yakni Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya.

“Sesuai instruksi Gubernur, kita harus merespon cepat dan telah dilakukan koordinasi dengan opd terkait, yang mana paling penting saat ini ialah SK Penetapan Darurat Akibat Bencana oleh Bupati dan Gubernur dimana telah masuk proses penandatanganan.” Ungkap Usemahu.


Saat ditanyai terkait korban jiwa, Usemahu mengatakan, tidak ada korban jiwa namun berdasarkan hasil koordinasi, ada yang luka ringan.

Sementara terkait dengan kerusakan rumah, sarana prasarana umum, telah dikoordinasikan untuk mendapatkan informasi detailnya namun sampai saat ini telah terdata Kerusakan Permukiman.

Di Kabupaten Kepulauan tanimbar ada 80 unit yang Rusak Ringan, 40 Unit Rusak Sedang, dan 8 Unit Rusak Berat, sedangkan di Kabupaten Maluku Barat Daya 23 unit Rusak Ringan, Rusak Sedang tidak ada, dan 9 unit Rusak Berat.
 
Baca Juga: Dahsyat! Gempa Maluku M 7,5 Terasa hingga NTT dan Sekitarnya Ambles

“Terkait dengan munculnya Gundukan Karang di Kecamatan Wuar Labobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, nantinya akan dilakukan penelitian lebih lanjut, karena itu adalah dampak daripada tektonik, yang akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan BRIN, agar tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat," tambahnya.

Demikian ulasan mengenai tanggapan BPBD Provinsi Maluku terhadap laporan Kepala Desa telah terjadi gundukan karang pasca Gempa Maluku.***

Editor: Titin Kartika Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x