Sebesar Apapun Dosa Kita, Jangan Putus Asa Dari Rahmat Allah! Yuk Manfaatkan Ramadhan Sebagai Momentum Taubat

- 26 Maret 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi bertaubat saat bulan ramadhan
Ilustrasi bertaubat saat bulan ramadhan /JG/Fanny/Freepik

KILASCIMAHI - Sebagai seorang hamba, tentu kita menyadari akan banyaknya dosa yang kita miliki. Maka, selagi masih ada waktu bertemu dengan bulan Ramadhan, baiknya kita manfaatkan untuk banyak-banyak memohon ampunan kepada Allah.

Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan rahmat Allah. Ibadah siang malam yang dikerjakan dengan niat tulus karena Allah, akan memberikan peluang untuk menghapus dosa yang telah lalu.

Dalam melalukan dosa ini, ternyata ada tingkatan ekstremnya, sebagaimana dilansir dari @GuruMuslimahInspiratif.

Ekstrem pertama adalah mereka yang merasa dosanya terlalu besar hingga putus asa dari ampunan Allah. Maka, ia pun tidak kunjung bertaubat karena kekhawatiran taubatnya tidak diterima.

Baca Juga: Pasar Atas Jadi Lokasi Penukaran Uang Baru BI Untuk Lebaran 2024, Simak Jadwal Lengkapnya

Ekstrem kedua adalah mereka yang merasa dosa-dosanya mudah terhapus. Merasa dosa-dosanya hanya dosa kecil. Sehingga membuatnya berlarut-larut dalam dosa demi dosa.

Kalaupun bertaubat, ia hanya melakukan taubat sambal. Sekarang berhenti, besok kembali mengulangi. Tak pernah sungguh-sungguh melakukan taubat nasuha.

Untuk ekstrem pertama, lihatlah bagaimana seorang yang telah membunuh 99 nyawa. Saat ia bertanya kepada seorang ahli ibadah apakah ada kesempatan bertaubat, ternyata dijawab tidak bisa. Lalu ia pun dibunuh sebagai orang ke-100 yang mati di tangannya.

Niatnya bertaubat tidak berhenti. Ketika bertemu seorang alim, ia pun mengajukan pertanyaan serupa. Oleh sang alim ini dijawab kalau dosanya bisa diampuni. Dan sebagai upaya taubat nasuha, ia dianjurkan hijrah ke suatu daerah yang kondusif bagi taubatnya.

Di tengah perjalanan, ia meninggal. Hingga berdebatlah malaikat rahmat dan malaikat azab, orang ini menjadi urusan siapa. Lalu datanglah malaikat lain yang diutus Allah untuk menyelesaikan perselisihan itu.

Baca Juga: Awas Ibu Hamil Jangan Lakukan Ini Saat Gerhana Bulan, Ini Alasannya

“Ukurlah jarak kedua tempat tersebut. Mana yang jaraknya lebih dekat, apakah tempat maksiat atau tempat hijrahnya, maka ia yang berhak atas orang ini.”

Ketika diukur jaraknya, ternyata ia lebih dekat ke tujuan hijrah. Hingga ruhnya pun menjadi urusan malaikat rahmat. Dalam riwayat lain disebutkan, Allah memendekkan jarak laki-laki itu dengan tujuan hijrah.

Contoh lain dialami oleh seorang wanita dari Juhanah. Ia mengaku telah berzina dan kini ia hamil. Wanita itu bertaubat dan meminta ditegakkan hudud (rajam) atasnya. Rasulullah menyuruh wanita itu kembali untuk menjaga kandungannya sampai bayinya lahir. Setelah berselang beberapa lama dan bayinya telah lahir, wanita itu datang lagi meminta dirajam. Akhirnya ia dirajam. Rasulullah menshalatkan jenazahnya.

“Ya Rasulullah, engkau menshalatinya padahal ia telah berbuat zina?” tanya Umar bin Khatab meminta penjelasan.

Maka, Rasulullah SAW bersabda:

لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ قُسِمَتْ بَيْنَ سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ لَوَسِعَتْهُمْ وَهَلْ وَجَدْتَ تَوْبَةً أَفْضَلَ مِنْ أَنْ جَادَتْ بِنَفْسِهَا لِلَّهِ تَعَالَى

“Sungguh dia telah bertaubat. Seandainya taubatnya dibagikan kepada 70 penduduk Madinah, taubat itu pasti mencukupinya. Apakah kamu menjumpai seseorang yang lebih utama daripada seseorang yang mengorbankan dirinya untuk Allah Ta’ala?” (HR. Muslim)

Karenanya, apapun dosa kita, kita segera bertaubat. Kita perbanyak membaca istighfar.

Apalagi sekarang sedang momentum Ramadhan, alngkah mulianya orang yang banyak bertaubat dan mengingat Allah. Bukan hanya saat Ramadhan, namun sampai Ramadhan usai, semoga kita semua tetap istiqomah di jalan Allah.

Baca Juga: Bulan Ramadhan Adalah Kesempatan Emas untuk Bertaubat! Yuks Manfaatkan!

Demikian ulasan mengenai Ramadhan sebagai momentum menghapus dosa.***

Editor: Kamariah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x