Secara bahasa adalah: Syaroqot asy-syamsu syuruuqon termasuk bab qo’ada (yang mashdarnya qu’uudan sehingga syaroqo mashdarnya syuruuqon) dan juga (mashdarnya bisa) syarqon yang artinya terbit.
Asyroqot dengan tambahan alif artinya menerangi, diantara mereka ada yang menjadikan keduanya (syaroqot dan asyroqot) satu makna. Dan asyroqo artinya masuk ke waktu syuruk (terbitnya matahari).
Adapun secara istilah: Sholat isyroq adalah sholat yang dilakukan setelah matahari terbit setinggi tombak.
Asal penamaannya berdasarkan penafsiran Ibnu ‘Abbas -radhiyallahu ‘anhuma: Aku telah membaca antara mushaf, aku tidak mengenal shalat isyroq kecuali sekarang ini.
يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِشْرَاقِ
“Mereka pun bertasbih di petang dan waktu isyroq (waktu pagi).” (Q.S. Shad : 18)
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Wasiatkan 4 Amalam Terbaik Di Hari Jumat, Rezeki Akan Datang Seminggu Kemudian
Hukum
Hukumnya sunnah sama seperti shalat dhuha, karena shalat isyroq atau Syuruq adalah shalat dhuha yang dikerjakan di awal waktu.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Utsaimin:
“Shalat sunnah isyroq adalah shalat sunnah dhuha, jika engkau melaksanakannya di awal waktu ketika matahari terbit dan meninggi setinggi tombak maka ia adalah shalat isyroq, dan jika dikerjakan di akhir waktu atau pertengahan maka ia adalah shalat dhuha. Akan tetapi sebenarnya ia adalah shalat dhuha, karena para ulama rahimahumullah mengatakan sesungguhnya waktu shalat dhuha dimulai dari terangkatnya matahari setinggi tombak hingga mendekati zawal.”(Liqo Al-Baab Al-Maftuuh 141/25)