KILASCIMAHI - Kapankah awal puasa ramadhan 2023? Berikut ini penjelasannya berdasarkan prediksi Pemerintah, Muhammadiyah dan juga BRIN.
Puasa Ramadhan 2023 ini memang sudah sangat dekat hanya tinggal menghitung hari saja. Namun belum diketahui pada tanggal berapakah awal puasa ramadhan 2023 ini.
Lantas jatuh pada tanggal berapakah awal puasa ramadhan 2023 ini? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Baca Juga: Bisakah Puasa Sunnah Rajab digabungkan Dengan Qadha Puasa Ramadhan? Ini Jawaban Buya Yahya
Berikut ini ulasan KilasCimahi.com mengenai jatuh pada tanggal berapa ramadhan 2023 ini, dilansir dari kanal YouTube lampahing ati
Bulan suci ramadhan merupakan salah satu bulan yang paling mulia dan penuh berkah. Maka tak heran jika seluruh umat muslim sangat antusias sekali untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Dimana pada bulan suci ramadhan ini kita akan melaksanakan kewajiban yakni berpuasa penuh selama satu bulan. Namun hingga saat ini masih belum diketahui pada tanggal berapakah awal mula ramadhan 2023 ini.
Untuk lebih jelasnya yuk simak ulasannya berikut ini berdasarkan prediksi Pemerintah, Muhammadiyah, dan juga BRIN berikut ini.
Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN memprediksi bahwa awal mula ramadhan 2023 ini serentak secara bersamaan akan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Professor Riset Badan Astronomi danAstrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa posisi bulan di Indonesia masih di bawah ufuk dan belum terjadi ijtimak.
Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini Ketika Akan Menjelang Bulan Suci Ramadhan, Apa Aja Ya?
Namun demikian, anggota tim Unifikasi kalender Hijriyah Kemenag ini mengatakan perlu menunggu hasil pemantauan hilal dan juga sidang isbat.
Pemerintah sendiri melalui Kemenag akan menetapkan awal ramadhan 2023 berdasarkan pemantauan hilal dan juga sidang isbat yang akan dilakukan pada Rabu, 22 Maret 2023 mendatang.
Sementara itu, Muhammadiyah sudah resmi menetapkan bahwa awal mula ramadhan 2023 ini jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Baca Juga: Kapankah Awal Ramadhan 1443 H Tahun 2023? Yuk Simak Penjelasannya Menurut NU
Penetapan ini berdasarkan hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.