Kata Syekh Ali Jaber, Allah Bisa Murka dan Menghapus Kebaikan Seseorang yang Sholeh jika Salah dalam Berucap

11 Januari 2022, 19:00 WIB
Syekh Ali Jaber jelaskan tambahan satu bahan ini dalam air bisa usir setan di rumah. /Tangkap layar YouTube/YouTube Syekh Ali Jaber.

KILASCIMAHI - Menjaga perkataan merupakan salah satu ciri seorang muslim. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam berkata-kata.

Dan bukan hanya kepada sesama manusia saja, kita juga harus berhati-hati untuk berkata-kata kepada Allah.

Soalnya, bisa saja ibadah kita rajin, tapi Allah malah murka. Hal ini terjadi karena kita salah dalam berkata-kata kepada Allah.

Saking bahayanya, Allah akan murka. Dan salah satu dampaknya, semua kebaikan yang sudah kita lakukan bisa hilang.

Seperti dikutip dari PortalJember.com dalam artikel berjudul Meski Sholeh Dan Rajin Ibadah Allah Murka Pada Orang Yang Mengatakan Hal Ini Kata Syekh Ali Jaber

Berikut kalimat yang membuat Allah murka kepada seorang hamba meski orang sholeh dan rajin ibadah.

Orang yang sholeh dan rajin ibadahpun ternyata bisa dimurkai Allah jika mengatakan hal-hal yang tidak disukai Allah.

Ada kalimat yang membuat Allah murka jika diucapkan kepada orang lain.

Untuk mengetahui kalimat apa yang dimaksud, simak penjelasannya oleh Syekh Ali Jaber berikut ini, dilansir PortalJember.com dari kanal YouTube VDVC Religi yang diunggah 17 Mei 2019.

Seluruh umat Islam diajarkan selalu menjaga lisannya untuk berkata yang baik-baik saja, terutama menjaga dari kalimat-kalimat yang tidak disukai Allah.

Salah satu kalimat yang membuat Allah murka yaitu jika seorang hamba sudah mencampuri sifat Allah yaitu Al-Ghofur.

Apa yang dimaksud mencampuri sifat Allah Al Ghofur?

Setiap Asmaul Husna atau nama-nama Allah memiliki makna tersendiri, dan sifat-sifat Allah itu harus diyakini oleh umat muslim.

Salah satunya yaitu sifat Allah dalam Asmaul Husna, Al Ghofur, yang artinya Allah Maha Pengampun, Maha Penghapus dosa.

"Bahkan bagi Allah yang termudah adalah mengampuni dosa kita. Jadi bagi Allah tidak berat," ujar Syekh Ali Jaber.

Salah satu cara menyikapi nama Allah Al-Ghofur, kita (hamba Allah) juga tidak berat mengampuni dan memaafkan orang lain dengan tulus dan ikhlas.

"Sebagaimana Allah SWT sangat mudah mengampuni dosa-dosa kita, sebesar apapun dosa kita. Kalau kita selalu ingat 'Rabbighfirli', 'Allahummaghfirli' dengan kata Ghofur, Allah SWT pasti akan mengampuni dosa-dosa kita," kata Syekh Ali Jaber.

Sebagai seorang hamba Allah yang meyakini Al-Ghofur, sebesar apapun dosa yang pernah diperbuat maka harus selalu yakin Allah akan mengampuni dosa-dosa kita.

Dikisahkah pada zaman Rasulullah SAW, ada orang sholeh yang punya saudara yang sering berbuat maksiat. Meski dinasehati berkali-kali, saudaranya tetap melakukan maksiat.

Hingga suatu saat dia sudah jenuh menasehati saudaranya yang terus-meneru melakukan maksiat, ia berkata 'Kamu tidak akan diampuni Allah'.

"Ini bahaya, istilahnya sudah ikut campur dengan nama Allah SWT Al Ghofur," ujar Syekh Ali Jaber.

"Allah SWT disitulah marah dan berkata 'Siapa yang menjadikan dirinya Tuhan atas-Ku. Akulah yang mengampuni dosa-dosa hamba-Ku," terang Syekh Ali Jaber.

Ternyata orang sholeh tersebut gara-gara ucapannya itu ia mendapatkan kemurkaan Allah, dan terhapus kebaikannya.

Sedangkan orang yang bermaksiat itu justru diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT.

"Hati-hati dalam kata Ghofur, itu sudah kita yakini Allah SWT mengampuni dosa kita," kata Syekh Ali Jaber.

Lebih lanjut Syekh Ali Jaber menyampaikan, tidak boleh ketika minta ampunan disertai putus asa atau ada bisikan dalam hati sebuah keraguan 'Allah mau mengampuni nggak?'

"Itu berarti kita belum meyakini kalimat Al-Ghofur," kata Syekh Ali Jaber.***(Gigih Wahyu Ningsih/portaljember.com)

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler