Kontroversi Film Horor Kiblat Kena Boikot? Begini Alasannya

- 27 Maret 2024, 08:00 WIB
alasan Film Kiblat diboikot
alasan Film Kiblat diboikot /Akurat Banten/

2. Belum lulus sensor

Dilansir dari BBC, Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Ervan Ismail, menyatakan bahwa Kiblat belum lulus sensor dan masih dalam tahap peninjauan, sehingga harus dikembalikan ke rumah produksi. Meski demikian, dia menambahkan bahwa pihak LSF telah memberikan banyak catatan terkait film ini.

Film Kiblat yang diproduksi oleh Leo Pictures belum lulus sensor menurut Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Ervan Ismail. Beberapa materi dalam film tersebut masih dalam tahap peninjauan oleh LSF, termasuk adegan yang perlu diperbaiki dari sisi CGI atau efek khusus, serta masalah-masalah sensitif yang tidak dapat diungkapkan secara detail karena kerahasiaan.

Trailer maupun poster film ini sudah dinyatakan lulus sensor dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku. Meskipun demikian, terdapat kemungkinan pandangan yang berbeda terhadap tampilan poster tersebut. LSF sedang memberikan perhatian yang tinggi pada film Kiblat dan akan mencari jalan keluar terbaik terkait nasib film tersebut, apakah akan lulus sensor setelah dilakukan perbaikan-perbaikan atau tidak. LSF dan pemilik film akan berdialog untuk menangkap dinamika yang berkembang.

Baca Juga: Profil Ji Hyun Woo, Benarkah Mantan Pacar Yoo In Na??

3. Ada Adegan yang dianggap tidak mendidik

Film Kiblat mendapat kritik karena dianggap tidak mendidik dan menistakan agama. Adegan kontroversial seperti tubuh tokoh utama yang membalik saat rukuk menjadi sorotan.

Kritik juga datang dari Gina S Noer terhadap film-film horor Indonesia bertema agama yang dinilainya sudah masuk ke ranah eksploitasi agama. Gina membandingkannya dengan film horor Korea Selatan berjudul Exhuma yang dianggapnya lebih memiliki pesan yang kuat.

Menurut Gina, film-film horor yang menggunakan elemen agama seharusnya tidak hanya untuk menciptakan ketegangan dalam film, tapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap pemirsa, terutama dalam hal keagamaan dan ketakwaan.

"Kebanyakan film horor menggunakan shalat, doa, zikir, dan lain-lain cuma jadi plot devices murahan untuk jumpscare karakternya diganggu setan," ucapnya dalam unggahan di Instagram dilansir dari laman depok.pikiranrakyat.com

Ketua MUI Bidang Dakwah, Cholil Nafis, menyatakan bahwa film ini seharusnya tidak boleh tayang di bioskop karena dianggap menyinggung ajaran agama. Meskipun Cholil Nafis mengakui belum mengetahui isi film, namun poster yang menurutnya seram sudah cukup menjadi sorotan. Ia menegaskan bahwa film-film yang menggunakan agama hanya untuk kepentingan komersial harus dilawan.

Baca Juga: Simpel Anti Ribet, Begini Resep Cara Buat Sambal Kecombrang Yang Enak Khas Bali

Cholil Nafis juga melontarkan kritik kepada rumah produksi Leo Pictures yang disebutnya. "Acapkali menggunakan promosi sensitif dan kontroversi agar menarik perhatian dan banyak penonton". kata Cholil.

Halaman:

Editor: Baiq Aprilia Intan Sinara H.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x