Network
/photo/2023/09/13/1783912278.jpeg)
KILASCIMAHI - Baru sehari diterapkan, uji coba rekayasa Jalan Lurah Kota Cimahi tidak lagi dilanjutkan. Keputusan tersebut dihasilkan setelah pelaku usaha dan warga setempat melayangkan protes lewat audiensi bersama DPRD dan Pemkot Cimahi.
Kondisi Jalan Lurah yang mendadak sepi, menjadi alasan keresahan pelaku usaha sehingga mengajukan keberatan atas rekayasa tersebut. Selain itu, rute yang memutar juga dikeluhkan oleh warga setempat yang akan bepergian.
Sebelumnya, uji coba rekayasa Jalan Lurah akan dilaksanakan pada 13-16 September 2023. Pola kendaraan dari arah Jalan Gatot Subroto harus melintas ke Jalan Gedong Opat, Jalan Gandawijaya, dan masuk Jalan Lurah ataupun melaju ke Alun-Alun Cimahi menuju arah Padalarang.
Jalan yang menjadi alternatif untuk menuju Alun-alun Cimahi itu tentu sudah tak asing bagi pengendara yang sering melintas. Namun, tahukah Anda mengenai sejarah penamaan jalan tersebut? Siapakah Lurah yang dimaksud?
Baca Juga: RESMI! Rekayasa Jalan Lurah Kota Cimahi Dihentikan, Pelaku UMKM dan Warga Mengaku Keberatan
Berikut ini Kilas Cimahi ulas secara ringkas mengenai asal-usul Jalan Lurah Cimahi menyadur dari website cimahikota.go.id.
Jalan Lurah adalah jalan alternatif yang menghubungkan Jalan Gatot Subroto dan Jalan Gandawijaya Kota Cimahi. Kawasan Gatot Subroto sendiri dahulu bernama 'Kareli', karena di sana pernah tinggal seorang Belanda bernama Karel van Ingledorf.
Tak jauh dari Jalan Gatot Subroto, tepatnya ke arah barat, terdapat jalan kecil bernama Jalan Lurah. Dahulu, kawasan tersebut bernama Cibolang.
Pada pertengahan jalan tersebut, dahulu terdapat sebuah kantor kelurahan yang menjadi pusat pemerintahan Desa Cimahi saat itu. Wilayah Desa Cimahi saat itu membentang luas dari Jambudipa, Cisarua, hingga ke Leuwi Gajah di arah selatan.
Pada masa itu, ada seorang pemimpin lokal yang cukup lama memimpin Cimahi bernama Aman. Warga setempat menyebutnya dengan Pak Lurah Aman. Konon, Lurah Aman ini begitu dihormati dan dicintai oleh warganya.
