Lima Planet Sejajar Kembali Tampak Pada 28-30 Juni, Apa Dampaknya Terhadap Bumi, Ini Penjelasan Dari Pakar

27 Juni 2022, 22:19 WIB
Lima planet sejajar kembali terjadi pada 28-30 Juni, apa dampaknya terhadap bumi. Foto: Gambaran potret fenomena planet sejajar di langit yang bisa disaksikan dari bumi pagi hari ini, 24 Juni 2022 yang sampai trending dan viral di media sosial maupun Google. /Twitter/@guivaloz

KILASCIMAHI - 28 Juni lima planet sejajar akan kembali tampak, apa dampak dari fenomena langka ini terhadap Bumi, begini penjelasan dari pakar.

Bagi yang belum melihat fenomena lima planet sejajar pada 24 Juni 2022, bisa kembali melihatnya pada 28 Juni 2022.

Bahkan, fenomena lima planet sejajar ini akan terus berlanjut hingga 30 Juni 2022, bagaimana dampaknya terhadap bumi?

Sebelumnya, pada 24 Juni dini hari telah terjadi fenomena langka yakni 5 planet dari galaksi bima sakti berada dalam garis yang sejajar.

Baca Juga: 28-30 Juni, Fenomena Planet Sejajar Tampak Lagi, Hanya Terlihat 50 Menit Saja, Catat Waktunya

Kelima planet tersebut yakni Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Fenomena langka ini dapat disaksikan diberbagai negara dengan mata telanjang, jika cuaca dilangit cerah.

Kini, fenomena super langka lima planet sejajar ini akan terjadi lagi pada 28-30 Juni 2022.

Fenomena yang langka diperkirakan akan terjadi lagi di tahun 2040.

Jadi, fenomena langka ini terjadi setiap 18-19 tahun tahun.

Jika berkeinginan untuk melihat peristiwa menarik tersebut, para ahli mengatakan kalau waktu terbaik melihat parade fenomena planet sejajar adalah sekitar pukul lima sampai enam pagi.

Sebelumnya, para peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sudah mengumumkan bahwa sepanjang Juni 2022 akan terjadi fenomena langka lima planet sejajar.

Sedikitnya, fenomena ini terjadi dalam tiga konfigurasi.

Konfigurasi pertama terdiri dari sejajarnya Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus pada 4-15 Juni 2022.

Selanjutnya, diikuti dengan konfigurasi kedua dengan susunan planet Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan pada 16-27 Juni 2022.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Fenomena Langit Langka, Puncak Konjungsi Venus dan Jupiter, Terlihat Berdekatan Saat Sahur

Lalu, diakhiri dengan konfigurasi dengan susunan yang sama dengan yang pertama, yakni Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus pada 28-30 Juni 2022

''Sepanjang bulan Juni 2022, masyarakat bisa menikmati parade langit Subuh,''ungkap Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang seperti dikutip KilasCimahi.com, Senin 27 Juni 2022.

Andi menjelaskan, fenomena konfigurasi ini dapat disaksikan selama kurang lebih 50 menit sesuai dengan waktu fajar masing-masing wilayah. Mulai dari awal fajar astronomis dengan ketinggian matahari -18o atau 75 menit sebelum matahari terbit (sekitar pukul 04.30 waktu setempat), hingga fajar bahari, dimana ketika ketinggian matahari -6o atau 25 menit sebelum matahari terbit (sekitar pukul 05.30 waktu setempat).

“Sejak 4 hingga 30 Juni, Merkurius akan memiliki kecerlangan yang bervariasi antara +2,06 hingga -0,61. Hal ini menunjukkan bahwa Merkurius akan semakin terang sampai di penghujung bulan Juni. Sedangkan untuk Venus bervariasi, antara -3,94 hingga -3,89, yang artinya akan sedikit redup pada akhir Juni,” jelas Andi.

“Sementara itu, Uranus bervariasi antara +5,89 hingga +5,87, yang artinya Uranus akan sedikit lebih terang pada akhir Juni. Serupa dengan Mars, Jupiter, dan Saturnus yang berturut-turut bervariasi, antara +0,57 hingga +0,47, -2,25 hingga -2,41, dan +0,68 hingga +0,56,” beber Andi.

Andi mengatakan, semua fenomena ini dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik, kecuali Uranus.

“Hal ini disebabkan karena kecerlangannya lebih besar +4,7 dari batas magnitude visual maksimum bagi wilayah perkotaan, sehingga diperlukan teleskop kecil berdiameter 10-25 cm agar dapat menyaksikan Uranus,” ungkapnya.

Andi menambahkan, fenomena ini dapat disaksikan selama cuaca cukup cerah, bebas dari polusi cahaya dan medan pandang yang bebas dari penghalang. Bahkan, bagi wilayah yang polusi cahayanya nyaris tidak ada (kondisi langit benar-benar bersih), Uranus dapat disaksikan tanpa menggunakan teleskop karena kecerlangan lebih kecil dari +6,5.

Dikutip dari BeritaKBB.com, ditambahkan Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN, yakni Clara Yatini yang mengatakan bahwa fenomena langka lima planet sejajar ini bisa dilihat termasuk di Indonesia.

Akibat adanya fenomena ini, banyak masyarakat yang mencari tahu apa saja dampak yang akan terjadi di planet bumi.

Karena, fenomena 5 planet sejajar ini sangat langka terjadi dibandingkan dengan fenomena gerhana matahari atau bulan.

Fenomena 5 planet sejajar ini sempat terjadi tahun 2004 artinya fenomena langka ini terjadi setiap 18 sampai 19 tahun sekali, menurut laman Space.com. Dan akan terjadi lagi di tahun 2041 nanti.

Baca Juga: Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Usai Lima Planet Sejajar pada 24 Juni 2022, Kapan dan Dimana Melihatnya

Lantas, apakah fenomena ini berdampak pada bumi? Berikut jawabannya

Menurut Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN, Clara Yatini menanggapi terkait fenomena langka ini bahwa tidak ada dampak apapun dari berjajarnya 5 planet tersebut terhadap planet yang kita tempati yakni Bumi.

"Tidak ada dampak langsungnya ke Bumi," kata Clara.

Demikian penjelasan pakar mengenai dampak dari fenomena lima planet yang sejajar pada 28-30 Juni dini hari nanti.

Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler