Network
KILASCIMAHI - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat dinilai lamban dalam mensosialisasikan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.
Kurangnya sosialisasi PPDB 2023 oleh Disdik Jabar ini diungkapkan Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jawa Barat, Asep B Kurnia atau biasa disapa Aa Maung.
'' Berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya, biasanya jauh-jauh hari sudah dilakukan sosialisasi PPDB terutama bagi para peserta atau orang tua murid yang akan mendaftarkan ke sekolah-sekolah,''jelas Aa Maung, Rabu 10 Mei 2023.
Bahkan, kata Aa Maung, saat ini sudah banyak orang tua siswa yang menanyakan mengenai PPDB 2023.
Mereka, kata dia, menanyakan mengenai kapan waktu pelaksanaaan atau kapan awal mulai dilakukan pendaftaran.
Menurut dia, banyaknya pertanyaan dari masyarakat ini muncul lantaran setiap tahunnya pasti akan selalu muncul permasalahan.
'' Padahal persiapan mengenai PPDB ini dilakukan jauh-jauh hari. Kebayang kalau tahun ini minim persiapan,''cetus Aa Maung.
Sudah bisa dipastikan, kata dia, akan banyak polemik dan permasalahan dalam pelaksanaan PPBD 2023 nanti.
Aa Maung juga meminta Disdik Jabar untuk tidak menyederhanakan atau menggampangkan terkait PPDB 2023 ini.
Membaca di beberapa pemberitaan media, Aa Maung menyebut bahwa Disdik Jabar sudah melakukan sosialisasi internal dan menginformasikan bahwa aturan yang dipakai sama dengan aturan PPDB 2022 Tahun kemarin.
Meski demikian, Aa Maung mengingatkan, bahwa yang akan mendaftar itu bukan yang pernah mendaftar PPDB di tahun kemarin.
'' Semua pesertanya baru bahkan orang tua mungkin belum pernah sama sekali mengalami anaknya mendaftar ke tingkat sekolah SMA atau sederajat,''jelas dia.
Dengan demikian, Aa Maung menilai bahwa jika Disdik Jabar santai dalam mempersiapkan PPDB 2023 ini, jangan salahkan apabila nanti masyarakat banyak yang komplain dan akhirnya terjadi kekisruhan disetiap wilayah Kabupaten/Kota.
Baca Juga: Program Ridwan Kamil Jabar Masagi Dinilai Tidak Jelas, AA Maung: Harus Diaudit
''Seharusnya, seperti tahun sebelumnya Dinas Pendidikan melibatkan berbagai macam unsur atau stakeholder yang ada seperti penggiat, praktisi, para aktifis, agar bisa meminimalisir persoalan yang akan terjadi, tiadak seperti sekarang ini terkesan terlalu percaya diri bahwa PPDB akan berjalan baik dan lancar justru saya berpikiran akan sebaliknya,'' pungkas Aa Maung.
