Ditambahkan Aa Maung, sesuai dengan amanat yang diemban, Papag Setra sangat berharap bisa melestarikan Penca sebagai bagian dari budaya bangsa Indonesia.
''Oleh karena itu, kami punya metode mengajarkan penca silat dalam waktu satu jam saja. Setiap orang akan bisa penca silat jika menggunakan metode ini,''jelas Aa Maung.
Dan bukan hanya mengajarkan gerakan penca silat, Aa Maung menambahkan, pihaknya pun akan mengajarkan mengenai nilai dan karakter dari Penca Silat itu supaya bisa ngigelan zaman (beradaptasi dalam perubahan zaman,red).
Salah satu yang telah ditetapkan Papag Setra dalam kaitan adaptasi dengan perubahan zaman ini adalah penilaian lomba Ibing penca menggunakan aplikasi IT.
''Dalam Ibing massal penca silat nanti pun kami akan memadukan kegiatan offline dengan live streaming dari berbagai daerah,''ungkap Aa Maung.
Dalam acara silaturahmi yang digelar di kantor Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek tersebut, Papag Setra Indonesia menyerahkan cinderamata berupa baju pangsi, Iket dan syal kepada Hilmar Farid.
Saresehan Penca Silat
Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid PhD mengaku sangat mendukung rencana Papag Setra Indonesia untuk menggelar Pesta Penca Silat.
Hilmar menilai konsep yang ditawarkan Papag Setra ini sangat berbeda dan unik.
Baca Juga: Menjadi Bagian Dari Papag Setra Indonesia Ternyata Punya Makna Istimewa, Ini Kata Para Profesor