Ternyata Bukan Muktamar, Muhammadiyah Gunakan Bahasa Belanda Untuk Nama Asli Permusyawaratan Tertinggi

- 17 November 2022, 08:10 WIB
Bukan Muktamar, tapi Muhammadiyah gunakan nama bahasa Belanda untuk permusyawaratan tertingginya
Bukan Muktamar, tapi Muhammadiyah gunakan nama bahasa Belanda untuk permusyawaratan tertingginya /Twibbonize

Saat itu, Muhammadiyah menggunakan nama Algemene Vergadering

Pada 1922, istilahnya sempat diganti menjadi “Jaarvergadering”.

Lalu, pada 1922-1946, Muhammadiyah menggantinya dengan menggunakan istilah “Congres”.

Pada 1946-1950, Muhammadiyah tidak sempat melakukan permusyawaratan tertinggi karena bangsa Indonesia sedang sibuk dengan perlawanan mempertahankan kemerdekaan.

Baca Juga: Awas Jangan Jadikan Malam Jumat Sunnah Rasul untuk Berhubungan Suami Istri, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Baru pada tahun 1951 hingga saat ini, Muhammadiyah menggunakan istilah “Muktamar”.

Muktamar memiliki arti permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah yang diselenggarakan dan atas tanggung jawab Pimpinan Pusat.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menjelaskan, anggota dalam Sidang Muktamar terdiri dari anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah, perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah, dan organisasi otonom tingkat pusat.

Di dalam Muktamar terdapat beberapa hal yang dilakukan seperti pemilihan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah, penyusunan program kerja, dan jika diperlukan membuat perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Muktamar 2022 akan dibuka pada 19 November 2022.

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah