Saat itu, Muhammadiyah menggunakan nama Algemene Vergadering
Pada 1922, istilahnya sempat diganti menjadi “Jaarvergadering”.
Lalu, pada 1922-1946, Muhammadiyah menggantinya dengan menggunakan istilah “Congres”.
Pada 1946-1950, Muhammadiyah tidak sempat melakukan permusyawaratan tertinggi karena bangsa Indonesia sedang sibuk dengan perlawanan mempertahankan kemerdekaan.
Baru pada tahun 1951 hingga saat ini, Muhammadiyah menggunakan istilah “Muktamar”.
Muktamar memiliki arti permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah yang diselenggarakan dan atas tanggung jawab Pimpinan Pusat.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menjelaskan, anggota dalam Sidang Muktamar terdiri dari anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah, perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah, dan organisasi otonom tingkat pusat.
Di dalam Muktamar terdapat beberapa hal yang dilakukan seperti pemilihan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah, penyusunan program kerja, dan jika diperlukan membuat perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Muktamar 2022 akan dibuka pada 19 November 2022.