Tabungan Cinta Ayah Bunda untuk Anak Tercinta

- 20 Desember 2021, 05:43 WIB
Ilustrasi tabungan cinta keluarga muslim
Ilustrasi tabungan cinta keluarga muslim /Riffa Anggadhitya/freepik.com

KILASCIMAHI – Ekspresi apa yang ayah bunda luapkan ketika melihat rumah berantakan, coretan di dinding terus bertambah, hingga banyak sampah berserakan? Siapa lagi pelakunya kalau bukan krucil yang memang sedang dalam masa-masa super aktif layaknya iklan batu baterai? Padahal, ayah bunda sedang capek-capeknya setelah beraktivitas seharian.

Belum lagi, di kantor lagi banyak masalah. Di perjalanan sempat diumpatin orang atau diklakson puluhan kendaraan karena telah maju saat lampu lalu lintas sudah berwarna hijau. Itu belum termasuk dengan banyaknya tagihan yang belum sempat terbayarkan karena adanya pengeluaran tambahan.

Baca Juga: Pecundangi Malaysia, Indonesia Melaju ke Semifinal Piala AFF

Mungkin, kemarahan ayah bunda akan memuncak dan dilampiaskan kepada krucil yang berada di tempat kejadian perkara (TKP). Ayah bunda akan memarahinya habis-habisan. Bahkan, kalau tak terkontrol, ayah bunda menjewer atau mencubitnya sampai anak nangis.

Tapi, tak lama kemudian, anak malah minta maaf. Menyesal sudah membuat ayah bunda marah. Mereka pun mendadak bijak. Bahkan, bisa jadi merangkul kita, sambil mengucapkan: Aku sayang ayah bunda. Siapa yang tidak akan meleleh air matanya melihat anak begitu sholeh atau sholehah seperti ini.

Fenomena apakah ini? Menurut Pakar Islamic Parenting, Ustadz Bendri Jaisyurrahman dalam akun Instagram @ajobendri, hal ini terjadi karena saldo cinta yang kita miliki sudahh terlalu banyak dalam rekening jiwa anak.

Baca Juga: Rizal Ramli Heran Kaesang Pangarep Beli Saham Rp 92 Miliar, : Duit Dari Mana? Jualan Pisang Doang

‘’Maka saat kita marah, terjadi auto debet. Saldo berkurang, tapi gak sampai deficit. Anak masih sayang dan kagum kepada orang tuanya,’’ungkap penulis buku Fatherrman ini.

Hal ini, tambah Ajo Bendri, persis seperti yang dialami oleh Usamah bin Zaid. Saat itu, Rasul pernah murka luar biasa kepada Usamah karena membunuh seseorang di medan jihad. Amarah Rasul ini tak membuat Usamah berbalik kesal.

Kenapa? Salah satunya ketika teringat pernah dipeluk Rasul saat kecil seraya didoakan: ‘’Yaa Allah, sayangilah ia. Sesungguhnya aku sangat sayang padanya.’’

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x