Network
KILASCIMAHI - Jangan mentang-mentang menjadi suami, berarti bisa semena-mena terhadap istri. Ternyata, hal ini bisa berdampak panjang, bukan hanya kepada hubungan suami dan istri, melainkan juga kepada tumbuh kembang anak.
Kenapa bisa seperti itu? Menurut Ustadz Bendri Jaisyurrahman, anak bisa melihat ayahnya sebagai sosok yang jahat. Jika hal ini terjadi, maka sikap anak kepada ayahnya pun akan berubah dan tentu saja berdampak terhadap perkembangan emosi sang anak.
Baca Juga: Apakah Ayah Sudah Jadi Sosok Pahlawan di Mata Anak?
Oleh karena itu, menurut pakar Islamic Parenting ini, bukan hanya istri yang butuh ridho suami.
''Suami pun butuh ridho istri,''ungkap Ajo Bendri, demikian panggilan akrab Ustadz Bendri Jaisyurrahman ini dalam akun instagramnya @ajobendri.
Ridho suami kepada istri merupakan tuntutan syar'i. Bahkan, Rasulullah SAW menegaskan bahwa ketaatan seorang istri pada suami adalah jaminan surganya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)
Baca Juga: Tabungan Cinta Ayah Bunda untuk Anak Tercinta
Tapi, tambah Ustad Ajo Bendri, ridho istri bagi suami adalah bagian dari kewajiban pengasuhan. Menurut Penggiat Kekokohan Keluarga & Parenting Islami ini, suami yang tidak mendapatkan ridho istri sangat rentan buruk dimata anak.
Hal ini terjadi, kata dia, karena istri yang tanpa sadar meluapkan emosi kepada anak gara-gara tidak ridho terhadap prilaku suaminya.
