Network
KILASCIMAHI - Eks Pengacara Bharada Richard Elliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara meminta bayaran Rp 15 triliun.
Bayaran ini sebagai pengganti jasanya selama 4 hari sebagai pengacara Bharada E dalam kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang melibatkan Eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Deolipa Yumara menilai Rp 15 triliun ini angka yang kecil untuk bayarannya sebagai pengacara Bharada E.
''Ini kan penunjukan dari negara, dari Bareskrim. Tentunya saya minta fee saya dong. Saya akan minta jasa saya sebagai pengacara yang ditunjuk negara. Saya minta Rp 15 triliun. Supaya saya bisa foya-foya," terang Deolipa kepada wartawan, Jumat 12 Agustus 2022.
Baca Juga: Tuntut Satgassus Merah Putih Dibubarkan, Hacker Retas Situs Kejaksaan Garut, Terkait Irjen Ferdy Sambo?
Deolipa Yumara dan Mohammad Boerhanuddin menjadi pengacara Bharada E hanya dalam waktu yang singkat. Keduanya menjadi pengacara Bharada E sejak Sabtu 6 Agustus 2022 hingga dicabut pada Rabu 10 Agustus 2022.
Kini, Bharada E dan keluarga menunjuk Ronny Talapessy sebagai kuasa hukumnya.
Kini, usai Bharada E mencabut kuasa pada Deolioa dan Boerhanuddin, dirinya akan menagih fee ke negara.
Ia menegaskan tidak akan segan-segan mengajukan gugatan jika tuntutan fee Rp 15 triliun itu tidak dipenuhi.
"Ya kan kita ditunjuk negara, negara kan kaya. Masa kita minta Rp15 triliun enggak ada. Ya kalau nggak ada, kita gugat, catat aja. Kapolri kita gugat, semua kita gugat. Presiden, Menteri, Kapolri, Wakapolri, semuanya kita gugat supaya kita dapat ini kan sebagai pengacara, secara perdata, Rp15 triliun," tegasnya.
Gugatan ini, kata Deolipa, akan dilayangkan secara perdata ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Perdata bisa ke PTUN, bisa secara perdata," ujarnya.
Demikian ulasan mengenai tuntutan bayaran fantastis pengacara Bharada E, Deolipa Yumara yang meminta Rp 15 triliun kepada negara
