5 Kontroversi Arteria Dahlan, Apa Saja?

- 20 Januari 2022, 08:20 WIB
Politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan tampak santai berfoto sambil gowes meski saat ini tengah ramai kecaman dari masyarakat Sunda terkait pernyataannya yang dinilai rasis
Politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan tampak santai berfoto sambil gowes meski saat ini tengah ramai kecaman dari masyarakat Sunda terkait pernyataannya yang dinilai rasis /akun facebook Arteria Dahlan

KILASCIMAHI - Sosok yang satu ini memang kerap membuat kontroversi. Apa saja kontroversi yang dilakukan oleh Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan ini:

1. Minta Jaksa Agung Pecat Kajati yang Menggunakan Bahasa Sunda dalam Rapat.

Baru-baru ini, Arteria Dahlan, politisi dari PDI Perjuangan membuat kontroversi lagi dengan meminta Jaksa Agung untuk memecat Kajati hanya gara-gara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.

“Ada kritik sedikit, pak JA (Jaksa Agung). Ada kajati pa yang dalam rapat, dalam Raker itu ngomong Bahasa Sunda. Ganti pak itu. Kita ini Indonesia pak, jadi orang takut kalau ngomong pakai bahasa Sunda ntar orang takut pa, ngomong apa dan sebagainya. Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas.”

Karena pernyataannya ini, masyarakat Sunda merasa dilecehkan karena menilah penggunaan Bahasa Sunda dalam rapat dianggap perbuatan kriminal sehingga berdampak terhadap pemecatan.

Baca Juga: Arteria Dahlan Minta Kajati Dipecat, Kang Dedi Mulyadi Justru Ucapkan Terimakasih kepada Kajati, Kenapa Ya?

2. Minta Disebut Yang Terhormat

Pada 2017 silam ucapan Arteria juga sempat menuai kritikan. Dalam rapat kerja antara Komisi III dengan KPK, 11 September 2017, ia meminta pimpinan KPK memanggil dirinya dan anggota DPR lain dengan sebutan "Yang Terhormat". Arteria protes karena lima pimpinan KPK sejak awal rapat tak memanggil anggota dewan dengan sebutan itu. "Ini mohon maaf ya, saya kok enggak merasa ada suasana kebangsaan di sini. Sejak tadi saya tidak mendengar kelima pimpinan KPK memanggil anggota DPR dengan sebutan 'Yang Terhormat'," kata Arteria.

Menurut dia, sudah sepantasnya pimpinan KPK memanggil anggota DPR dengan sebutan 'Yang Terhormat' selama rapat. Bahkan, kata Arteria, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dan Presiden Joko Widodo juga memanggil anggota DPR dengan sebutan 'Yang Terhormat' sebagai penghormatan.

"Malahan Pak Tito memanggil kita kadang dengan sebutan 'Yang Mulia'. Ini pimpinan KPK sejak tadi enggak ada yang memanggil kita dengan sebutan 'Yang Terhormat'," kata dia.

Mendengar protes itu, Wakil Ketua KPK saat itu, Basaria Panjaitan, lantas mengucapkan sebutan "Yang Terhormat" setiap kali menjawab pertanyaan dalam rapat tersebut.

Baca Juga: Tetap Tidak Mau Minta Maaf, Arteria Dahlan Bersikukuh Ingin Bersihkan Kejaksaan dari Sunda Empire

3. Sebut Prof Emil Salim Sesat

Sosok Arteria Dahlan ini juga pernah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat saat ia membentak Prof.Emil Salim di acara Mata Najwa yang tayang 19 Oktober 2019 silam.

''Mana Prof? Saya di DPR Prof. Enggak Boleh Begitu Prof. Saya yang tahu Prof. Mana? Prof Sesat. Ini namanya sesat,''ujar Arteria sambil berdiri dan menunjuk Prof Emil Salim.

Karena sikapnya itu, sosok Arteria Dahlan mendadak viral dan banyak yang menilai dia tidak sopan terhadap orang tua.

Baca Juga: Minta Maaf kepada Umat Islam, Ferdinand Sengaja Bikin Surat Ditulis Tangan dari Balik Jeruji Besi

4. Minta Aparat Hukum Tidak di OTT

Beberapa bulan yang lalu, Arteria juga sempat membuat gaduh karena meminta supaya aparat penegak hukum tidak di Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Menurut dia, OTT selama ini juga dinilai membuat gaduh dan menyebabkan rasa saling tidak percaya antarlembaga. Oleh karenanya, menurut Arteria, OTT hendaknya tidak dimaknai sebagai satu-satunya cara melakukan penegakan hukum.

"Sebaiknya aparat penegak hukum, polisi, hakim, jaksa, KPK, itu tidak usah dilakukan instrumen OTT terhadap mereka. Alasannya pertama mereka ini adalah simbolisasi negara di bidang penegakan hukum, mereka simbol-simbol, jadi marwah kehormatan harus dijaga," kata Arteria pada Jumat, 19 Nvember 2021.

Pernyataan Arteria itu langsung dihujani kritik yang bahkan datang dari pimpinan Komisi III sendiri.

Baca Juga: KPK OTT Bupati Penajam Paser Utara, Calon Ibu Kota Negara yang Baru

5. Punya Lima Mobil dengan Nomor Pelat Organik Polisi yang Sama 

Kini, Arteria Dahlan kembali menjadi sorotan. Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, terdapat sebuah video viral yang beredar di internet memperlihatkan deretan mobil Arteria Dahlan yang memiliki keanehan tersendiri.

Memiliki 5 Mobil, Arteria Dahlan disebut memiliki pelat nomor yang sama. Bagaimana itu bisa terjadi?

Video viral ini diunggah oleh akun Instagram @jayalah.negriku pada Rabu, 19 Januari 2022 ada lima mobil yang dimiliki oleh Arteria Dahlan.

Pria ini menggunakan mobil dengan pelat nomor berkkode 4196-07 dikelima mobilnya.

Baca Juga: Saat Kejadian Kecelakaan Yang Menewaskan Salsabila di Nagreg, Mobil Milik Kolonel P Dikemudikan Koptu DA

Perlu diketahui bahwa ini bukan pelat biasa tetapi pelat organik khusus anggota kepolisian.

Tetapi hal ini juga aneh, karena berdasarkan aturan. Pelat nomor harusnya hanya terpasang pada satu mobil saja.

Berikut ini adalah daftar mobil yang dimiliki oleh Arteria Dahlan dengan pelat nomor 4196-07

1. Toyota Vellfire Hitam
2. Toyota Fortuner Putih
3. Nissan Grand Livina Merah
4. Toyota Kijang Innova
5. Mitsubishi Grandis Hitam

***

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah