Sarasehan Penca Silat Hasilkan 5 Rekomendasi, Ini Penjelasannya

4 Desember 2023, 14:09 WIB
Para tokoh pencak silat dari berbagai daerah berfoto bersama usai acara Sarasehan Penca Silat yang digelar di Aula Moh Toha Dinas Jasmani Angkatan Darat, Minggu 3 Desember 2023 /Riffa Anggadhitya/

KILASCIMAHI - Ratusan tokoh pencak silat dari berbagai daerah berkumpul di acara Sarasehan Penca Silat yang digelar Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Minggu 3 Desember 2023.

Acara Sarasehan Penca Silat ini digelar bekerjasama dengan Paguyuban Paguron Seni Penca Tradisional (Papag Setra) Indonesia.

Bertempat di Aula Moh Toha Dinas Jasmani Angkatan Darat (Disjasad), Kota Cimahi, ratusan tokoh pencak silat dari Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta ini berembuk untuk membicarakan mengenai masa depan Pencak Silat.

Ada kekhawatiran bahwa pencak silat akan punah di masa depan jika tidak dipikirkan dari sekarang.

Baca Juga: Dirjen Kebudayaan : Kami Berharap Bisa Segera Bekerjasama Dengan Papag Setra Untuk Lestarikan Pencak Silat

Salah satu yang menjadi persoalan, diungkapkan Asisten Daerah I Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, pengelolaan pencak silat secara kelembagaan di pemerintahan seperti terkotak-kotak.

''Pembelajaran pencak silat sebagai muatan lokal ada di sekolah. Tapi, pengelolaan unsur budaya dari pencak silat ada di Disparbud. Sedangkan mengenai prestasi olahraga ada di Dispora,'' ungkap Dedi usai membuka acara Sarasehan Penca Silat mewakili Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut.

 

Ironis Pencak Silat

 

Narasumber dalam Sarasehan Penca Silat

Ada beberapa narasumber yang dihadirkan dalam Sarasehan Penca Silat yang digelar di Aula Moch Toha Dinas Jasmani Angkatan Darat (Disjasad) yang berlokasi di Cimahi tersebut.

Para narasumber itu antara lain, Ketua Prodi Pendididikan Kepelatihan Olahraga,  Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Dr. Mulyana, M. Pd dan Pakar Pencak Silat, Gending Raspuzi.

Menurut Gending, banyak kemajuan yang diraih Pencak Silat saat ini.

''Salah satu kemajuan yang diraih pencak silat ini adalah dengan diakuinya sebagai warisan budaya dunia tak benda dari Unesco. Tapi apa setelahnya,''ungkap Gending sambil bertanya.

Menurut pakar yang telah mempelajari Pencak Silat dari berbagai aliran dan perguruan di Jawa Barat dan Banten sejak 1976 ini, pencak silat dari sisi olahraga prestasinya terus meningkat. Bahkan, kata dia, sebagai sebuah seni, pencak silat pun terus berkembang.

Tapi, kata Gending, dirinya justru mengkhawatirkan adalah pelestarian dan penguatan tradisi serta filosofi dari Pencak Silat itu sendiri.

'Padahal yang diakui oleh Unesco itu adalah tradisinya,''tegas Anggota Pengusul Pencak Silat menjadi Warisan Budaya tak Benda ke UNESCO (2015-2018) ini.

Gending mengingatkan pentingnya mengajarkan mengenai filosofi dan nilai-nilai tradisi pencak silat di sekolah.

Mengenai bahan ajar terkait filosofi dan nilai-nilai tradisi pencak silat itu sendiri, kata dia, berbagai paguron sudah memilikinya.

Baca Juga: Menjadi Bagian Dari Papag Setra Indonesia Ternyata Punya Makna Istimewa, Ini Kata Para Profesor

Tapi, tentunya akan lebih baik lagi, kata dia, jika pemerintah pusat melakukan kodifikasi dan mengumpulkan berbagai filosofi dan nilai-nilai tradisi pencak silat itu dalam sebuah buku.

Hal serupa diungkapkan Mulyana. Menurut dia, pencak silat itu memiliki banyak hal mulai dari olahraga, seni hingga tradisi dan nilai.

Selain prestasi dalam olahraga dan seni, Mulyana berharap setiap anak di Indonesia pernah belajar silat.

''Jika setiap anak Indonesia pernah belajar silat, itu luar biasa terkait nilai-nilai yang diajarkannya,''jelas Mulyana.

Saat ini, Mulyana mengakui bahwa sudah ada sebagian sekolah yang mengajarkan silat sebagai bagian dari muatan lokal.

Tapi, kata dia, sangat banyak sekolah yang belum menjadikan pencak silat sebagai bagian dari pengajaran di sekolah.

''Itulah pentingnya memasukkan pencak silat dalam kurikulum. Jadi bisa diterapkan secara merata,''tegas Mulyana.

 

Rekomendasi Sarasehan

Ketua Umum Papag Setra Indonesia, Asep B Kurnia atau biasa disapa Aa Maung

Dalam Sarasehan ini, banyak sekali masukan dari para tokoh pencak silat dan paguron. Mereka memberikan banyak pandangan mengenai kondisi terkini, baik di paguron maupun pelestarian pencak silat di lapangan.

Menurut Ketua Umum Papag Setra Indonesia, Asep B Kurnia atau biasa disapa Aa Maung menyebutkan bahwa Sarasehan Penca Silat ini digelar untuk menyatukan pandangan dari berbagai kelompok dan tokoh mengenai keberlangsungan pencak silat.

Dari berbagai usulan dan pandangan para tokoh itu, akhirnya diambil kesimpulan beberapa rekomendasi yang nantinya akan di sampaikan kepada lembaga terkait, yaitu:

 

  1. Adanya Penguatan dan penekanan terhadap aturan pemeliharaan Budaya Penca melalui eduksi di Sekolah
  2. Perlu Dibentuk satuan khusus ditingkat dirjen kebudayaan untuk memastikan seni penca tradisional tidak musnah karena minimnya perhatian
  3. Mendorong pemerintah daerah untuk membuat peraturan daerah mengenai edukasi penca tradisional di sekolah-sekolah
  4. Perlunya perhatian lebih terhadap paguron-paguron penca tradisional dalam merawat dan melestarikan penca tradisional
  5. Perlunya penghargaan khusus untuk pelaku penca
Editor: Riffa Anggadhitya

Tags

Terkini

Terpopuler