Rebo Wekasan, Rabu Terakhir di Bulan Safar, Benarkah Hari Turunnya Penyakit? Simak Penjelasannya di Sini

- 12 September 2023, 10:25 WIB
Rebo Wekasan, Rabu Terakhir di Bulan Safar, Benarkah Membawa Kesialan? Simak Penjelasannya di Sini
Rebo Wekasan, Rabu Terakhir di Bulan Safar, Benarkah Membawa Kesialan? Simak Penjelasannya di Sini /ilustrasi berdoa kepada Allah Swt/Chiplanay/Pixabay

Artinya: Tidak ada penyakit menular, tidak ada ramalan buruk, tidak ada kesialan karena burung hammah, tidak ada sial bulan Safar, dan larilah kamu dari penyakit kusta seperti kamu lari dari singa.

Melansir laman NU Online, ungkapan hadits tersebut bermakna pelurusan keyakinan terhadap orang jahiliah. Pada masa itu, orang-orang jahiliah percaya bahwa penyakit itu dapat menular dengan sendirinya, tanpa bersandar pada ketentuan Allah Swt.

Umat Islam hendaknya meyakini bahwa sehat, sakit, musibah, selamat, dan lainnya adalah ketentuan dari Allah Swt. Kendati pun keseluruhannya kembali kepada Allah, manusia tetap diwajibkan untuk berupaya agar terhindar dari segala musibah.

Lantas, bagaimana dengan Rebo Wekasan sudah menjadi tradisi di Indonesia? Imam Abdurrauf al-Munawiy dalam kitab Faidh al-Qadir memberikan gambaran, bahwa tradisi amalan yang dikerjakan dalam Rebo Wekasan sejatinya diperbolehkan, akan tetapi dengan niat yang baik dan benar.

Niat yang dimaksud yaitu amalan yang dikerjakan bukan karena keyakinan bahwa hari Rabu terkahir membawa sial, namun semata-mata mendekatkan diri pada Allah.

Demikian ulasan mengenai tradisi Rebo Wekasan yang diyakini membawa kesiala. Semoga bermanfaat.***

Halaman:

Editor: Titin Kartika Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x