Kisah Serka Achmad Syaiful, Rela Tak Ikut Sekolah Perwira, Demi Asuh Anak Yatim Piatu

- 30 Agustus 2023, 17:12 WIB
Kisah inspiratif Serka Achmad Syaiful, di sela-sela kesibukannya sebagai seorang prajurit TNI, ia juga mengasuh sebuah pondok yatim piatu.
Kisah inspiratif Serka Achmad Syaiful, di sela-sela kesibukannya sebagai seorang prajurit TNI, ia juga mengasuh sebuah pondok yatim piatu. //Kilas Cimahi

"Prinsip saya kalau ada rezeki, harus dimakan bersama. Ada titipan dari donatur, saya terima. Ada bantuan dari komandan saya, saya terima. Tapi saya gak mau minta-minta. Saya ini niat menghidupi anak-anak, bukan mengeksploitasi mereka," paparnya. 

Rela tak ikut pendidikan perwira

Selama perjalanannya mengasuh pondok yatim dan dhuafa, asam garam kehidupan banyak dilalui oleh Serka Achmad. Mulai dari kekurangan dana untuk operasional pondok, dituduh menyebarkan paham menyimpang, sampai kehilangan kesempatan untuk naik golongan kepangkatan menjadi perwira. Namun semua itu ia jalani tegar sebagai komitennya untuk mengasuh anak-anak yatim di pondoknya

"Waktu itu, saya ada kesempatan untuk ikut Secapa (Sekolah Calon Perwira, ed.), komandan saya juga sudah semangati saya. Tapi pertimbangan saya, kalo saya ikut pendidikan, itu kan cukup lama, nanti anak-anak (yatim dan dhuafa) bagaimana? Belum lagi nanti konsekuensi harus dipindah tugas," ujarnya.

Tak hanya itu, pria yang saat ini berdinas di Kodim 0618/BS Kota Bandung itu juga tak menghiraukan masa tuanya setelah pensiun nanti. Ia tak memikirkan untuk pulang kampung setelah purna tugas. Bahkan, selama inipun dirinya mengaku tak pernah mudik saat lebaran demi menjaga anak-anak yatim yang diasuhnya.

Santri Pondok Yatim dan Dhuafa Al-Masyiri
Santri Pondok Yatim dan Dhuafa Al-Masyiri Facebook Al-Masyiri

"Saya gak bisa mudik, lha kalau mudik mereka gimana? Malah ibu saya saja ketika wafat, itu dimakamkan di sini," ujarnya.

Sampai saat ini, anak-anak yang pernah diasuhnya di Pondok Yatim dan Dhuafa Al-Masyiri, sebagian besar sudah mampu hidup secara mandiri. Di antaranya ada yang kembali ke keluarganya yang masih ada, dan ada juga yang terus mengabdi di pondok.

"Ada yang bekerja di pabrik, ada yang jadi karyawan toko, dan macem-macem lah. Saya ikut senang mereka bisa mandiri, bisa membahagian keluarga mereka kelak, dan yang penting, saya bisa terus menebar manfaat," pungkas Achmad. 

Halaman:

Editor: Titin Kartika Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah