Kisah Serka Achmad Syaiful, Rela Tak Ikut Sekolah Perwira, Demi Asuh Anak Yatim Piatu

- 30 Agustus 2023, 17:12 WIB
Kisah inspiratif Serka Achmad Syaiful, di sela-sela kesibukannya sebagai seorang prajurit TNI, ia juga mengasuh sebuah pondok yatim piatu.
Kisah inspiratif Serka Achmad Syaiful, di sela-sela kesibukannya sebagai seorang prajurit TNI, ia juga mengasuh sebuah pondok yatim piatu. //Kilas Cimahi

Mendirikan Pondok Yatim dan Dhuafa

Setelah melanglang buana ke berbagai daerah penugasan, Achmad akhirnya kembali ke Bandung. Di Bandung, ia tinggal di sebuah perum yang berbatasan dengan perkampungan di kawasan Cikancung, Kabupaten Bandung.

Di tempatnya yang baru pun, Achmad Syaiful tak berhenti untuk menebar manfaat. Mulanya, ia merasa prihatin melihat banyak anak-anak terlantar di sekitar rumahnya.

"Saya lihat-lihat kok banyak anak kecil bilang kasar (kata umpatan), setelah ditelusuri, oh mereka ini sepertinya kurang mendapat asuhan orang tua. Karena ada yang ibunya sudah meninggal, ada yang ayahnya menikah lagi, wah macem-macem, jadi saya coba rangkul mereka," tuturnya.

Semula ia mengajak anak-anak tersebut untuk bermain di rumahnya. Kemudian secara perlahan ia juga memberikan bimbingan keagamaan. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengasuh secara penuh anak-anak yang terlantar tersebut.

"Itu sekitar taun 2007/2008, awalnya saya ajak main, saya ajak makan, nah udah makan saya suruh mereka ngaji, dan alhamdulillah, pokonya saya ingin terus bermanfaaat bagi orang, termasuk ya ngerawat mereka ini," ungkapnya.

Rumah sederhana yang ditempati Achmad Syaiful pun penuh dengan anak-anak. Lambat laun, juga sering kebutuhan akan tempat yang lebih luas, ia sedikit demi sedikit merenovasi rumahnya. Hingga akhirnya saat ini pondoknya memiliki masjid, aula pengajian, dan 'kobong'  untuk tempat tidur para santri. 

Serka Achmad Syaiful saat memberi tausiyah di pondoknya
Serka Achmad Syaiful saat memberi tausiyah di pondoknya Facebook Pondok Al-Masyiri

Soal biaya operasional pondok, Achmad tak mengiba pada donatur. Dirinya rela menguras gajinya sebagai seorang tentara untuk keperluan pondok. Ia juga membuka usaha katering dan penyewaan alat sound system.

"Saya niat hanya untuk menolong amanah Allah saja, soal nanti gimana-gimana, saya yakin Allah yang memberikan pertolongan ke saya. Ini santri-santri makannya gimana, jajannya gimana, saya sendiri gak tau, tapi selalu ada," tambahnya.

Ia meyakini bahwa keikhlasan hati dalam menjalankan amanah, akan mengantarkannya pada pertolongan Allah Swt. Namun, ia mengaku pantang untuk meminta-minta atau mengarap belas kasihan dari orang.

Halaman:

Editor: Titin Kartika Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah