TPA Sarimukti Kebakaran, Sampai Hari Ini Api Belum Padam

22 Agustus 2023, 13:37 WIB
TPA Sarimukti kebakaraan, api masih belum padam /kebakaran gunungan sampah di TPA Sarimukti/Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

KILASCIMAHI - Kebakaran hebat melanda gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarikmukti, Cipatat, Kabubaten Bandung Barat pada Sabtu, 19 Agustus 2023 sekira pukul 22.00 WIB.

Kebakaran di TPA Sarimukti, KBB ini pertama kali berkobar pada Sabtu 19 Agustus 2023. Diduga, kebakaran tersebut bersumber dari puntung rokok yang membakar sampah kering di sekitar lokasi pembuangan sampah.

Sampai Senin, 22 Agustus 2023 berdasarkan sejumlah pemantauan, kepulan asap masih tampak memumbung tinggi, dan masih terdapat kobaran api di gunungan sampah TPA Sarimkuti.

Sebelumnya, kobaran api pertama kali terlihat di atas gunungan sampah pada Sabtu 19 Agustus 2023. Warga, dan aparat pun bersama-sama memadamkan kebakaran tersebut. Sempat padam, namun api kini kembali muncul dan masih berkobar sampai Senin 22 Agustus 2023.

Baca Juga: TPA Sarimukti Kebakaran, Mungkinkah Tragedi Longsor Sampah TPA Leuwigajah Terulang?

Kapolsek Cipatat, AKP Kusmawan menuturkan, diduga penyebab kebakaran di lokasi pembuangan sampah bersama untuk Kota Bandung, Kabupaten Bandung, KBB dan Kota Cimahi ini adalah dari puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh orang yang beraktivitas di area TPA.

"Kalau sumber apinya diduga dari puntung rokok yang dibuang saat masih menyala. Ditambah adanya gas metan dari tumpulan sampah," kata Kapolsek Cipatat, AKP Kusmawan.

Beberapa faktor yang kemungkinan menjadikan kebakaran di TPA Sarimukti ini sulit dipadamkan adalah cuaca kemarau panjang dan akumulasi dari gas metan.

Tragedi TPA Leuwigajah, Saat Bandung Jadi 'Lautan Sampah'

Untuk diketahui, pada Senin 21 Februari 2005 silam, pernah terjadi tragedi yang membuat nama Kota Bandung menjadi sorotan dunia.

Peristiwa 18 tahun lalu itu, menelan korban lebih dari seratus orang yang tertimbun sampah di TPA Leuwigajah, Kota Cimahi. Berawal dari suara ledakang yang terdengar hingga radius beberapa kilometer dari TPA Leuwigajah, warga yang berada di sekitar lokasi pun tertimbun sampah.

Dilansir dari galamedianews.com, disebutkan bahwa usai ledakan, terjadi longsoran sampah yang akhirnya menyapu puluhan permukiman sekitar disaat warga sedang tertidur lelap.

Puluhan rumah itu berada di Kampung Cilimus dan Kampung Gunung Aki, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung serta Kampung Pojok, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Permukiman yang terkena longsoran sampah terseret hingga 1 kilometer jauhnya. Permukiman Kampung Cilimus dan Kampung Pojok sendiri memiliki jarak yang cukup dekat dengan TPA Leuwigajah, yaitu sekitar 1 km.

Sontak permukiman tersebut langsung tertimbun sampah dan telah menewaskan 157 jiwa.

Saat itu, gunungan sampah yang ada di TPA Leuwigajah itu memiliki panjang sekitar 200 meter dengan tinggi 50-70 meter. Adanya ledakan yang membuat terjadinya longsor sampah terjadi akibat adanya konsentrasi gas metan dalam jumlah yang sangat banyak sebagai limbah dari sampah yang terus dibuang di sana.

Sebelumnya, TPA Leuwigajah terus diguyur hujan yang cukup deras selama dua malam. Diduga, hal ini yang menyebabkan munculnya suara ledakan yang cukup keras seperti bom.

Setelah peristiwa ledakan TPA Leuwigajah itu terjadi, akhirnya kawasan Bandung Raya tak lagi memiliki TPA. Kemudian berbagai penjuru Kota Bandung pun dipenuhi sampah hingga terlihat kotor dan jorok, bau pun menyerbak kemana-mana.

Terkait dengan adanya keadaan yang seperti ini, Kota Bandung pun sempat disebut sebagai "Bandung Lautan Sampah".

Peristiwa ledakan dan longsor sampah di TPA Leuwigajah itupun yang pada akhirnya menjadi sejarah pembukaan lokasi TPA Sarimukti.

Editor: Titin Kartika Dewi

Tags

Terkini

Terpopuler