Putin Sesalkan Keruntuhan Uni Soviet

- 13 Desember 2021, 07:47 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin /Sergei Ilyin/Kremlin via Reuters

KILASCIMAHI – Presiden Rusia Vladimir Putin menyesali runtuhnya Uni Soviet pada 26 Desember 1991 atau 30 tahun lalu. Pasalnya, sejarah yang telah dibangun selama 1000 tahun, sebagian besar hilang. Tak hanya itu, runtuhnya Uni Sovyet juga telah membuat krisis ekonomi yang sangat parah di semua negara pecahan Uni Sovyet.

Bahkan, Putin terpaksa harus mencari pekerjaan apapun untuk bisa bertahan hidup. Salah satunya, Ia bekerja sambilan sebagai sopir taksi akibat krisi ekonomi yang buruk itu pasca runtuhnya Uni Soviet.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Diundang Kades untuk Datang Lihat Kondisi Keluarga Korban Predator Seks Herry Irawan di Garut  

Hal itu disampaikan Vladimir Putin dalam komentar di film dokumenter berjudul "Russia. New History", yang ditayangkan Minggu, 12 Desember 2021.

"Itu adalah disintegrasi sejarah Rusia di bawah nama Uni Soviet," kata Putin dikutip Kilas Cimahi dari www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-013219581/vladimir-putin-menyesal-uni-soviet-runtuh-dibangun-selama-1000-tahun-sebagian-hilang.

"Kami berubah menjadi negara yang sama sekali berbeda. Dan apa yang telah dibangun selama 1.000 tahun sebagian besar hilang," tambah Putin.

Vladimir Putin mengatakan 25 juta orang Rusia di negara-negara yang baru merdeka tiba-tiba menemukan diri mereka terputus dari Rusia.

Baca Juga: 13 Desember Dikenal Hari Berdirinya Kantor Berita Antara, Simak Juga Hari Penting dan Bersejarah Lainnya

Mantan anggota KGB itu menyebut negara-negara yang merdeka dari Uni Soviet itu adalah sebuah 'tragedi kemanusiaan besar'.

Putin juga menjelaskan untuk pertama kalinya bagaimana dia terpengaruh secara pribadi oleh masa ekonomi yang sulit setelah runtuhnya Soviet. Saat itu Rusia mengalami inflasi dua digit.

Halaman:

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x