Tak Kalah Seram dari KKN di Desa Penari, Kini Ramai Dibicarakan KKN di Desa Misteri, Simak Ulasannya

- 26 Juni 2022, 13:28 WIB
Memiliki cerita seram seperti KKN di Desa Penari, kini muncul kisah nyata KKN di Desa Misteri. Foto para mahasiswa tengah membahas proker KKN di Desa Misteri
Memiliki cerita seram seperti KKN di Desa Penari, kini muncul kisah nyata KKN di Desa Misteri. Foto para mahasiswa tengah membahas proker KKN di Desa Misteri //Twitter/@Miptul/

KILASCIMAHI - Usai thread KKN di Desa Penari viral bahkan diangkat ke layar lebar, kini muncul sebuah thread baru berjudul KKN di Desa Misteri.

KKN di Desa Misteri juga menyembunyikan identitas dari para tokoh yang mengalami peristiwa horor selama KKN.

Bahkan, seperti KKN di Desa Penari, lokasi KKN di Desa Misteri pun disamarkan.

''kita serem-sereman lagi sama cerita dari salah satu narasumber ku yang identitas dia dan kawan-kawannya dirahasiain, lokasi nya juga pake inisial aja yak, yuk mari cus,''ungkap akun @Miptul seperti dikutip KilasCimahi.com, Minggu 26 Juni 2022.

Baca Juga: Berikut Cerita yang Jauh Lebih Seram dari KKN di Desa Penari, Sewu Dino Karya SimpleMan, Ini Link PDFnya

Pemilik akun @Miptul yang disebut Miftah ini menjamin bahwa cerita yang ada di KKN di Desa Misteri ini merupakan kisah nyata.

Tak hanya itu, kata dia, pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) yang dilakukan narasumbernya itu masih baru terjadi.

''Pada tahun 2021 kemarin, kampus ku mengadakan program KKN di kota P dan kegiatan ini hanya berlansung selama satu bulan, dari bulan januari sampai februari,''tambah @miptul.

Beberapa mahasiswa yang mengikuti KKN di Desa A dan Kota P ini berasal dari prodi Penjaskes, PBI, dan PGSD.

Sama seperti cerita KKN di Desa Penari, mahasiswa ini pun mengawali dengan survey ke tempat pos yang akan dihuni saat KKN.

Ternyata, pos yang para mahasiswa ini tempati adalah rumah kosong yang cukup lama tidak dihuni oleh pemiliknya karena sudah meninggal. Kalaupun dipakai, mungkin hanya beberapa kali dipakai oleh pihak kelurga pemilik rumah untuk keperluan penting.

Rumah yang dijadikan pos ini ini memiliki 3 kamar yang cukup luas, 2 kamar berada di depan dan 1 kamar di belakang, dapurnya berada disamping kamar perempuan, ruang tengahnya juga cukup luas untuk tempat berdiskusi.

Di kelompok ini banyak mahasiswa yang sudah berkeluarga, otomatis tidak bisa menginap di pos setiap harinya, hanya bisa datang saat hari sabtu dan minggu saja. Dari 12 orang ini yang tinggal di pos hanya 8 orang, yakni panggil saja Amel, Meli, Lala, Aisyah dan Mala. Sedangkan untuk laki-laki ada Abdul, Rozak dan Indra, sedangkan yang tidak tinggal di pos adalah Nita, Mei, Redi, dan Bela.

''Saat aku melihat di kamar belakang, jujur ada perasaaan yang tidak enak. tetapi waktu itu tidak terlalu saya pikirkan,''ungkap Amel.

Baca Juga: Lebih Serem Dari KKN di Desa Penari, Begini Trailer dan Sinopsis Film Pengabdi Setan 2:Communion

Setiap hari, kelompok ini membantu mengajar di SMP dan SD setempat. Kami juga membantu apabila ada kegiatan warga di desa itu.

Layaknya mahasiswa KKN yang mengabdi kepada masyarakat, membuat rencana proker dan kami pun dibantu oleh masyarakat disana. Saat itu kami berunding untuk membagi tugas,

Beberapa hari setelah tinggal di rumah itu, Amel merasakan hal aneh, seperti ada orang lain selain kami yang sedang mengawasi.

masih teringat saat itu kami baru tiba di pos setelah seharian berkegiatan, rasa lelah membuatku ingin segera beristirahat,

Abdul, Rozak dan Indra sudah tertidur di ruang tengah, sedangkan yang perempuan sudah berada di kamar untuk istirahat, lampu ruang tengah selalu di matikan, di tengah malam aku terbangun dan siap-siap untuk melaksanakan sholat tahajud,

saat itu aku tidak tega membangunkan teman-temanku, jadi aku pergi ke kamar mandi sendirian, setelah keluar dari kamar mandi aku kaget karena ada sesosok hitam besar tengah berdiri di hadapanku, aku takut, aku menundukkan kepalaku sambil berkata dalam hati,

itu siapa?"
"Kenapa besar sekali?"

Kemudian aku memberanikan diri untuk melewatinya dengan tetap menundukkan kepala, aku tak berani menatap wajahnya
Saat tiba di kamar, aku langsung melaksanakan sholat tahajud, pintu kamar aku biarkan terbuka,

otomatis aku bisa melihat ruang tengah dimana para lelaki tidur, di tengah aku sedang sholat, lagi-lagi sosok hitam tinggi besar itu muncul dan berulang kali lewat di depanku, bahkan sosok itu sempat terdiam dan melihat ke arahku, aku tidak berani melihatnya,

yang ada di pikiranku saat itu hanya ingin segera menyelesaikan shalat dan cepat-cepat menutup pintu kamar lalu kembali tidur.

Baca Juga: Tenyata Sosok Badarawuhi KKN di Desa Penari Berkomunikasi dengan Gus Soleh Pati, Begini Percakapannya

Keesokan harinya aku tidak menceritakan apapun ke teman-temanku, karena aku tidak ingin membuat mereka takut.

Beberapa hari kemudian kami masih melakukan aktivitas seperti biasa, desa ini sepi sekali ketika sudah maghrib, jarang terlihat anak-anak seumuran kami kecuali anak-anak kecil yang mengaji, itupun sampai isya’ kemudian mereka pulang kerumah masing-masing.

Di hari setalah aku mengalami kejadian itu, sudah tidak pernah terjadi lagi hal aneh, kami banyak melakukan diskusi mengenai proker kami dan aktivitas yang kami jalani, seperti diskusi pada umumnya akan selalu ada anggota yang tidak satu tujuan,

banyak perbedaan pendapat yang kadang sampai menimbulkan cekcok sana sini.

Keesokan harinya kebetulan jadwal kami sedikit jadi kami bisa pulang lebih awal, kami pun memutuskan untuk jalan-jalan ke curug demi menikmati suasana di desa ini,

kami semua pergi bersama-sama dengan jalan kaki, jaraknya memang lumayan jauh apalagi saat itu lagi gerimis, di perjalanan Meli tidak bisa diam, dia selalu berbicara tanpa henti, kami pun akhirnya sampai di curug, kami cukup lama menikmati pemandangan disana,

kemudian kami kembali ke pos namun di tengah perjalanan hujan turun, kamu pun meneduh, setelah hujan reda kami pun meneruskan perjalanan dan sampai di pos pada sore hari. Malam pun tiba, seperti biasa kami makan Bersama sebelum beristirahat,

Baca Juga: Asal Usul Mbah Dok, Khodam Nur Asli KKN di Desa Penari, Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan, Ini Penjelasannya

malam pun semakin larut ketika pukul 11 malam aku, Mala terbangun karena mendengar jeritan Meli yang sedang kesakitan sambil memegangi telinganya, bahkan dia sampai meminta pulang, aku dan Mala bingung dan akupun segera menghubungi orang tua Meli guna mengabarkan kondisi anaknya

"Aaaaaarghhh Aaaaaarghhh sakiiiitt" rintih Meli.
aku dan Mala sempat berpikir apakah Meli jadi seperti ini karena dia tidak bisa menjaga sikap saat di curug tadi sore? kami pun masih berusaha menenangkan Meli.

Keesokan harinya Meli sudah tidak mengeluh kesakitan tapi anehnya dia tidak mau menjawab setiap pertanyaan yang kami ajukan, dia memilih diam dan melanjutkan aktivitas seperti biasanya, entahlah apa yang ada dalam pikirannya.

Hari itu seperti biasa kami membantu mengajar di SMP, kemudian Mala dan Meli melanjutkan melihat proses pembuatan gula aren, sedangkan aku memutuskan untuk langsung pulang ke pos, sendirian, kupikir di pos ada teman-teman yang lain ternyata tidak,

Karena tadi pagi aku belum sarapan jadi aku langsung meuju dapur, saat aku sedang makan di dapur tiba-tiba aku mendengar suara motor seperti sedang di masukkan ke dalam rumah, aku pikir itu suara motor si Rozak, akupun langsung berteriak dari dapur untuk menyuruhnya makan,

"Rozaaakkk sini makan duluuu," pekik ku dari dapur.

Tapi anehnya tak ada jawaban apapun dari depan, sunyi, akupun penasaran dan berjalan ke depan, saat kulihat ternyata pintu rumah masih tertutup rapat dan tidak ada motor di dalam rumah, lalu siapa tadi?

Sekilas aku seperti melihat ada seseorang di kamar laki-laki, tapi aku tak ambil pusing dan akupun melanjutkan makan di dapur, tapi aku merasa seperti ada yang memerhatikanku dari jauh, perasaanku pun mulai tidak enak akupun buru-buru menyelesaikan makan dan segera keluar

dari rumah, karena aku buru-buru aku sampai tidak melihat Nita yang baru datang sampai akupun menabraknya, Mei da Bela juga baru sampai pos saat itu, mereka pun segera memburuku dengan pertanyaan

"Kamu kenapa heyy kok lari-larian kayak orang panik gitu, ada apa?" tukas Nita

''Iya kamu kenapa deh kok kayak gugup gitu, abis lihat setan?" imbuh Mei

Baca Juga: Badarawuhi Film KKN di Desa Penari Pamit Di Bioskop usai Capai 9,2 Juta Penonton, Ini Kata Awi Suryadi

Tapi saat itu aku hanya bisa diam dan menggelengkan kepala, karena aku tidak ingin membuat mereka takut selama menjalankan KKN disini.

Seperti KKN di Desa Penari, banyak cerita horor dalam KKN di Desa Misteri. Cerita ini akan dilanjutkan pada part 2.

Editor: Riffa Anggadhitya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x