Network
KILASCIMAHI - Ada yang berbeda dalam masa reses III Anggota DPRD Jabar, Ali Hasan di RW 15, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Sabtu 5 Agustus 2023.
Mang Ali Hasan, demikian ia biasa disapa, tiba-tiba disodori sebuah persoalan pelik yang tak kunjung terselesaikan pasca longsor TPA Leuwigajah Kota Cimahi yang terjadi pada 21 Februari 2005 lalu.
Meski musibah longsor TPA Leuwigajah Kota Cimahi yang menelan korban jiwa hingga 150 orang itu sudah berlangsung lebih dari 18 tahun yang lalu, ternyata menyisakan persoalan baru.
Warga Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan ini mengadukan persoalan ex TPA Leuwigajah ini kepada Mang Ali Hasan di sela-sela kegiatan reses tersebut.
Baca Juga: Detik-detik Dramatis Pemadam Kebakaran Padamkan Jago Merah Di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung
''Kami sudah setahun bersurat dan melakukan audiensi ke berbagai pihak di pemerintahan, baik Pemkot Cimahi maupun Pemprov Jawa Barat terkait ex TPA Leuwigajah ini. Tapi sampai sekarang belum tuntas, dan tidak jelas juntrungannya,''ungkap Sekretaris Yayasan Peduli Lingkungan Cimahi (YPLC), Eko Marsisto didampingi Pelindung YPLC, Ara Koswara mencurahkan isi hatinya kepada Mang Ali Hasan.
Menurut Eko, pihaknya bersama Forum RW Kelurahan Leuwigajah menilai bahwa lahan ex TPA Leuwigajah seluas 79,414 hektare ini sangat disayangkan jika terlantar dan tidak dimanfaatkan. Dalam kajian YPLC bersama Forum RW, lahan ex TPA Leuwigajah itu bisa dimanfaatkan sebagai lokasi wisata dan bangunan sekolah, mulai dari SMP, SMA hingga SMK Negeri.
