Mengenal Salmonella, Bakteri Pada Nasi Boks DPRD Yang Picu Keracunan Massal Di Cimahi

- 2 Agustus 2023, 12:09 WIB
Mengenal salmonella, bakteri pada nasi boks DPRD yang picu keracunan massal di Cimahi
Mengenal salmonella, bakteri pada nasi boks DPRD yang picu keracunan massal di Cimahi /ilustrasi bakteri/pixabay.com/kalhh/

KILASCIMAHI - Hasil uji lab pada sampel nasi boks anggota DPRD yang diduga menjadi pemicu keracunan massal di Cimahi menunjukkan adanya bakteri pada makanan tersebut, antara lain Salmonella, Coliform, Nitrit dan Staphylococcys Aureus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyati, mengatakan pemeriksaan laboratorium menunjukkan terdapat bakteri Salmonella pada perkedel jagung, Staphylococcys Aureus pada telur balado, dan Nitrit pada sampel air yang digunakan untuk memasak.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi ada di telur balado ada Taphylococcus Aureus sama perkedel jagung ada Salmonella," ungkap Mulyati Senin (31/7/2023) dikutip dari cimahikota.go.id

Sebelumya, Dinkes Kota Cimahi mengirimkan sampel makanan untuk diperiksa berupa nasi, capcay, telur balado, sambal, perkedel jagung, dan ayam suir yang disajikan sebagai menu nasi boks.

Baca Juga: Dinkes Cimahi Beberkan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Sampel Makanan Yang Jadi Penyebab Keracunan Massal

Dinkes Cimahi juga menguji sampel air baku yang diambil dari penyedia katering. Hasilnya, air baku tersebut mengandung sedikit bakteri Coliform. Hanya saja berdasarkan pemeriksaan, bakteri dari air tersebut tidak tercampur ke dalam makanan.

Lantas, apa itu bakteri Salmonella? Apakah bakteri ini berbahaya? Simak ulasan kilascimahi.com part of Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) melansir dari mitrakeluarga.com berikut ini.

Salmonella adalah jenis bakteri penyebab penyakit yang terkait dengan makanan. Penyakit infeksi salmonella, atau disebut salmonellosis, membuat penderitanya mengalami gejala sakit perut, diare, demam, nyeri dan kram di perut.

Salmonella juga merupakan bakteri pemicu diare dan infeksi di saluran usus manusia. Bakteri ini dapat hidup di saluran usus hewan yang ditularkan ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan.

Halaman:

Editor: Titin Kartika Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah